Hammersonic 2015: Bising, Beringas, Bengis Tanpa Kelahi

Pada perhelatan Hammersonic sebelumnya, sudah ada band black metal dengan aksi utama, yaitu Cradle of Filth dan Morbid Angel. Namun, Mayhem terkesan istimewa karena diimpor dari negara tempat lahir subgenre metal ini. Mayhem termasuk pionirnya.

Di panggung itu, tampil pula Vader, band death metal asal Polandia. Band ini satu angkatan dengan Mayhem dan juga dinanti banyak metalhead. Sayangnya, tata suara mereka sempat terganggu dan baru terdengar baik di dua lagu terakhir. Band veteran lainnya adalah unit grindcore dari Amerika, Terrorizer.

Band lainnya yang mencuri perhatian adalah Unearth yang memberondong metalcore dalam produksi suara amat keras dan jelas, berlawanan dengan Vader. Sementara The Faceless seolah mengajarkan bermain metal yang baik dan benar lewat corak technical death metal mereka. Jika kamu menganggap jazz adalah jenis musik yang rumit, The Faceless adalah versi jazz dalam ranah metal.

Secara keseluruhan, ada 34 band dalam dan luar negeri yang tampil sejak Minggu tengah hari hingga Senin dini hari. Metal dengan berbagai subgenre cukup terwakili dalam perhelatan kali ini. Corak industrial metal dengan pendengar yang sangat spesifik diwakili oleh Deathstars asal Swedia. Tiket seharga Rp 240.000-Rp 400.000 terbilang layak dibeli.

Layaknya festival, sajian ini juga menyediakan tenda-tenda dagangan yang umumnya pernak-pernik band yang tampil. Ada pula area khusus makanan yang rata-rata diisi pedagang yang biasa berjualan di sekitar Senayan. Namun, harganya bukan tarif kaki lima.

Di area makanan itu, sampah berserakan menodai citra Hammersonic yang dibangun amat baik pada departemen tata lampu, suara, dan manajemen panggung. Semoga makin banyak tempat sampah pada perhelatan Hammersonic berikutnya atau berkurang penonton yang membuang sampah ketika tempat sampah tidak ditemukan. Sampai jumpa tahun depan! (HERLAMBANG JALUARDI)