Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Berkonflik, The Titans Akhirnya Akur karena "Kamu"

Kompas.com - 26/03/2016, 14:43 WIB
Irfan Maullana

Penulis

Cahaya kecil dari single "Kamu"

Beruntung kondisi ini tak didiamkan berlarut-larut. Single "Kamu" yang dicipta oleh Indra pada 2009 lalu, disebut menjadi cahaya kecil yang memandu The Titans ke jalan terang.

"Ada satu cahaya kecil yang bagi kami itu harapan," kata Andika.

"Jadi kami perlahan-lahan coba bangkit sampai kami keluarkan single lagi," timpal Imot.

Menurut Rizki, proses penggarapan single ini tak lepas dari pendewasaan para personel The Titans selama tiga tahun.

"Memang aku pikir The Titans ini seperti rumah. Misalnya rumah itu sudah bobrok, ini keluarga di dalam lagi ribut, ada yang keluar rumah dulu, atau mungkin ada yang diam di kamar. Terus rumah ini ada yang bolong dan didiemin. Tapi yang lain mikir kalau balik lagi ya pasti ke rumah itu," tutur Rizki.

"Akhirnya ada pendewasaan, kami semua mikir masing-masing punya tanggung jawab. Ya ada yang ngecat, ada yang bolong ya dibenerin. Jadi kenapa 'Kamu' bisa bikin kami kumpul lagi, ya karena kami sudah bisa kumpul satu meja lagi untuk rilis single 'Kamu' pas 6 Januari 2016," ujarnya lagi.

Semangat "Kamu" disambut Indra sebagai energi positif yang dapat membangkitkan The Titans untuk kembali ke titik nol.

"Sebenarnya ada momen yang pas, waktu itu Titans resign dari label. Waktu itu aku ngobrol sama Imot sebagai programmer. 'Mot gimana kalau musiknya dibikin beda, jangan sama dengan album-album sebelumnya'. Pas sudah beres, 'Wah ini beda nih, ini segar', kata aku tuh. Nah ya sudah itu masuk recording," jelas Indra.

"Kamu" diracik dengan sentuhan kekinian. Ya, The Titans mulai menyentuh aransemen elektronik yang dulu nyaris tak pernah mereka mainkan.

"Itu beat-nya cepat, jadi kami dua kalikan beat yang lagi in sekarang kami bikin pelan. Ada part tertentu yang cepat, terus kami lipat jadi pelan lagi. Ini dulu sangat dibatasi (saat bergabung dengan label)," papar Imot.

"Sekarang kami dapat kebebasan, musik gimana kami. Enggak harus ada melayu, enggak perlu ada drama-drama lagi," imbuhnya.

Bahkan, kata Andika, aransemen ini membuat musik The Titans terasa lebih mengasyikkan.

"Di lagu ini aku sangat simpel, bahkan aku hanya main piano doang karena lagu ini lebih ke electronic beat yang dikerjakan sama Imot, sudah rapat space-nya. Jadi daripada memasukkan aransemen yang menonjol mending enggak usah karena lagunya sudah enak," katanya menekankan.

Pada fase proses kreatif ini, Rizki mengaku menemukan kebebasan bereksplorasi vokal.

"Dulu kami didikte, aransemen mesti begini. Sekarang kami apa adanya, yang kami dapat ya sudah kami tuangin. Kalau dulu apa yang kami dapat mesti didengar dulu sama pihak label. Sekarang enggak ada tekanan, jadi lebih enak. Intonasi vokal saja dulu mesti diarahkan, jadi enggak enak," ujarnya.

Rencanakan album baru

Suntikan energi juga mereka dapatkan dari tim manajemen yang baru. Bukan hanya merilis single saja. Tetapi The Titans juga menyiapkan sebuah album baru yang akan menandai kelahiran kembali mereka di jalur indie.

"Tadinya kami mau bikin album enam lagu. Ya mini album saja karena tanggung. Begitu ada manajemen masuk, mereka kasih punch harus bangkit harus semangat, jalani saja yang ada di depan," kata Indra.

Akhirnya, setelah tiga tahun lalu merilis album Kirana, kini The Titans pun mulai ambil ancang-ancang untuk melahirkan album baru.

"Rencananya tahun ini, maksimal penginnya pas The Titans ulang tahun ke-10 Desember 2016 nanti. Kalau ada rezekinya kami mau bikin panggung solo dan launching album di situ. Ini target paling lama," kata Rizki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com