Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merenungkan Kematian di Makam Jim Morrison

Kompas.com - 09/05/2016, 14:13 WIB
Heru Margianto

Penulis

“I see myself as a huge fiery comet, a shooting star. Everyone stops, points up and gasps "Oh look at that!" Then- whoosh, and I'm gone...and they'll never see anything like it ever again... and they won't be able to forget me- ever.”

 Jim Morrison

Jim Morrison, penyair dan vokalis band The Doors sepertinya telah meramalkan takdirnya, bahwa ia akan mati muda, namun diingat orang sepanjang masa.

Ia menyebut dirinya seumpama bintang terang yang melesat di langit. Setiap orang memandangnya dengan takjub, dan wuuuuuzzzz, bintang itu menghilang. Orang-orang tidak akan pernah melihat bintang yang sama lagi. Mereka juga tak akan lupa padanya.

Jim memang melekat dalam ingatan banyak orang, termasuk mereka yang hidup setelah kematiannya. Ia bukan sekedar penyanyi di sebuah band rock, namun sekaligus menjadi ikon.

Syair dan kata-kata dalam lirik lagunya menjadi inspirasi banyak orang yang mencari kebebasan dan jawaban atas kehidupan, termasuk terhadap kematian.

Itulah sebabnya kuburan Jim di di pemakaman umum Pere Lachaise di timur kota Paris masih ramai dikunjungi orang setelah 45 tahun kematiannya.

Kuburnya yang sunyi tak pernah sepi, seperti siang itu ketika saya berkesempatan datang ke sana. Orang-orang dari berbagai bangsa mengunjungi makam itu seperti menjenguk kerabatnya.

Makamnya tak istimewa, sama sekali tak istimewa, hanya sebuah batu nisan persegi kecil bertulis “James Douglas Morisson 1943-1971” sebagai penanda. Ada foto Morrison yang sangat terkenal di atas nisan itu.

Di bawah namanya terukir kalimat “Kata Ton Daimona Eaytoy”. Kalimat dalam bahasa Yunani itu ditorehkan atas permintaan ayah Jim. Artinya kurang lebih “percaya pada jiwanya sendiri”.

James Douglass Morrison, dinyatakan meninggal pada 3 Juli 1971, di puncak ketenarannya sebagai pujangga rock. Ia masih sangat muda, 27 tahun, persis seperti ramalannya soal bintang benderang yang hilang dalam sekejab.

Kematiannya menyisakan teka-teki dan rumor hingga sekarang. Ada yang menyebut tubuhnya ditemukan tak bernyawa oleh Pamela Courson, kekasihnya, di dalam bathup apartemen mereka di Rue Beautreillis, Paris.

Ada pula versi yang menyatakan ia tewas karena over dosis heroin. Namun, mereka yang mengenal Jim menyangkal hal itu. Jim penenggak berat alkohol, bisa 2 sampai 3 botol, tapi ia bukan pencandu narkoba.

Versi lain mengatakan ia bunuh diri. Rumor lain berkembang ia sengaja memalsukan kematiannya karena muak dengan kehidupannya.

Bahkan sejumlah pemujanya percaya Morrison tidak mati. Ia masih hidup dan tinggal menyepi di salah satu sudut bumi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau