JAKARTA, KOMPAS.com -- Bertabur buih air mata yang terluka/Belati itu belati tebar pedih tebar perih/Berbunga bunga ketika lihatmu ada/Menari nari merintih redam sedih redam sedih/Terlambatkah sudah, surga di telapak kakimu?
Lagu "Tarintih" itu membuka penampilan grup folk-rock Barasuara di panggung utama festival musik We The Fest 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (14/8/2016).
Nyanyian Iga Massardi dan permainan gitar TJ Kusuma bersahut-sahutan kemudian berganti ke lagu "Mengunci Ingatan" dan "Nyala Suara".
Para penonton yang mengerumuni WTF Stage mengangkat tangan ke atas sambil tertepuk tangan mengikuti ketukan musik.
"Langit, terima kasih sudah mau menahan sedikit air matamu, karena kami di sini mau bersendu-sendu," kata Iga, yang kemudian menyajikan "Sendu Melagu".
Gabungan vokal Iga dan dua personel lainnya, Asteriska dan Puti Chitara, begitu mendayu hingga membuat para penonton terbawa suasana sendu.
Selepas lagu dengan irama lambat tersebut, Iga mengajak para penonton melompat dengan salah satu lagu andalan mereka, "Bahas Bahasa".
Para penonton ikut bernyanyi dan menyatu dengan suara tiga vokalis Barasuara itu.
"Spesial buat We the Fest, kami akan memainkan lagu yang enggak pernah kami mainkan di mana-mana kecuali saat tur. Ini dia 'Bara Section'," ujar Iga.
Muncul kemudian tiga pemain terompet dan saksofon.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.