Rio Fernando (17), pelajar SMA di Cikarang, Jawa Barat, juga punya kebiasaan yang sama.
Ia sama sekali tidak punya kaset album lama Iwan Fals. Koleksi album fisik Iwan Fals miliknya adalah CD album 50:50 (2007) dan Raya (2013).
"Tapi, aku paling suka lagu 'Bento' karena bikin semangat. Yang penting asyik!" katanya.
Lagu "Bento" itu diciptakan Iwan bersama Naniel dan masuk di album Swami I produksi 1989.
Album itu keluar ketika Iwan masih gondrong dengan kumis berantakan, sementara rezim Orde Baru sedang galak-galaknya.
Pesan yang lugas di lagu itu dan beberapa lagu lainnya pada periode yang sama membuat Iwan mendapat cap pemberontak.
Kesan itulah yang memikat Firmansyah (29), penggemar Iwan dari Karawang, Jabar.
"Lagu-lagu barunya agak kurang galak lagi menurut saya," ujarnya, yang malam itu pakai kaus bertuliskan "Fakultas Dodol" cukilan lirik lagu "Teman Kawanku Punya Teman" (1987).
Usia penggemar
Rentang usia penggemar Iwan Fals sangat lebar.
Berdasarkan tulisan di situs resmi iwanfals.co.id, ada hasil penelitian yang menyebutkan jumlah penggemar Iwan mencapai 8 juta orang.
Proporsi terbesar adalah mereka yang berusia 18-24 tahun sebanyak 42 persen, lalu kelompok umur 25-34 tahun (28 persen).
Golongan usia 18-34 tahun inilah yang disebut Wahyu Aditya, praktisi dunia kreatif, sebagai generasi milenial.
Generasi ini tumbuh bersamaan dengan berkembangnya teknologi internet. Mereka sangat aktif di jagat maya dan asyik berjejaring lewat media sosial.
Kebetulan, putri kedua Iwan, Annisa Cikal Rambu Basae, termasuk generasi ini.
Cikal kini berusia 31 tahun.