Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Sarmin di Zaman Kegilaan

Kompas.com - 31/03/2017, 16:04 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

"Kami tambal sulam (naskahnya). Ada hal lain yang harus disesuaikan," kata Djaduk, yang merupakan kakak dari Butet.

Ada yang istimewa dimainkan oleh Teater Gandrik, kata Djaduk, ketika menjalani persiapan lakon Hakim Sarmin dengan 13 pemain dan properti yang minim. Persiapannya begitu singkat  sementara Teater Gandrik sudah dua tahun tidak manggung.

"Dulu kami latihan pertunjukan teater bisa enam bulan atau setahun, yang sekarang harus disiasati meski singkat. Intinya, bagaimana memperistiwakan dari teks naskah tersebut," ucap Djaduk.

"Persoalan yang muncul dari cerita ini bisa menjadi persoalan bersama," kata Butet yang bertindak sebagai produser itu.

Gaya penampilan Teater Gandrik dalam mengupas persoalan hukum di Indonesia begitu lucu dan penuh makna tersirat. Dialog-dialog yang disuguhkan pun berkesan menyentil penuh satir.

Sentilan-sentilan itu membuat ratusan penonton terpingkal-pingkal.

Menyaksikan Hakim Sarmin menjadi menarik, karena karena problematika negara yang diungkap lewat dialog antarpemain begitu hangat di telinga penonton.

Mulai dari persoalan hukum terhadap penistaan agama, kasus E-KTP, kasus makar, hingga kasus sianida menjadi tema yang diperbincangkan di antara dialog itu.

Lakon Hakim Sarmin yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation itu telah dipentaskan di TBY sejak 29 dan 30 Maret 2017.

Sedangkan di Jakarta akan dipentaskan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 5 dan 6 April 2017.

Pementasan ini juga didukung Purwanto (penata musik), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Rully Isfihana dan Jami Atut Tarwiyah (penata kostum), Dwi Novianto (penata cahaya), dan Antonius Gendel (penata suara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com