LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Aktris dan model asal Israel, Gal Gadot (31), menilai tokoh Diana Prince yang diperankannya dalam film Wonder Woman bisa menjadi panutan yang patut dicontoh kaum perempuan di segala usia.
Selama ini, tokoh pahlawan superhero yang menjadi idola kebanyakan dari kaum laki-laki.
"Dia berada di posisi ketika laki-laki dan perempuan sejajar. Bukan untuk menjadi laki-laki atau perempuan," ujar Gadot yang yakin Diana sebagai ikon feminis.
Gadot menilai tokoh Diana memiliki misi untuk isu kesetaraan jender dan menjadi tokoh idola perempuan yang harus diperhitungkan oleh semua kalangan.
"Saya bangga akhirnya film Wonder Woman ini dibuat. Selama ini, figur idola itu, kan, Superman, Batman, Spider-Man," kata Gadot.
Gadot berharap, kehadiran Wonder Woman bisa mengubah pandangan terhadap perempuan.
"Perempuan itu selalu menjadi putri atau makhluk yang harus diselamatkan dan pasif. Lalu muncullah Wonder Woman. Dia bersemangat, proaktif, percaya diri, dan yakin bisa melewati semua hal. Bagi saya, ini menjadi momen yang berharga," ujar Gadot mengenai film yang akan tayang di bioskop pada bulan Juni mendatang.
Produser film Wonder Woman, Deborah Snyder, mengatakan, film ini menawarkan sesuatu yang unik dari DC.
"Wonder Woman berbeda gaya dengan film Batman Vs Superman dan Suicide Squad," ujarnya. (IBT/SIE)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 April 2017, di halaman 32 dengan judul "Superhero Idola".
Baca juga: Gal Gadot, Wonder Woman yang Mantan Tentara Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.