JAKARTA, KOMPAS.com -- Aktor senior Roy Marten berpendapat bahwa narkoba tak bisa diberantas atau dihilangkan. Ini merupakan pandangannya sebagai mantan pemakai yang pernah terjerat kasus narkoba sebanyak dua kali.
"Untuk saya, minta maaf ya ini bukan pesimis, tapi enggak mungkin kita berantas narkoba," ujar Roy saat ditemui di Hotel Nam, Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini. Namun ia yakin obat-obatan terlarang itu bisa dikendalikan, dicegah atau dapat dikurangi peredarannya.
"Kalau saya lebih sependapat bahwa narkoba bisa dikendalikan, walaupun tidak bisa diberantas," ucap Roy.
Ia berkaca pada Amerika Serikat yang merupakan negara adidaya. Ada banyak orang jenius di sana, ahli, serta aparat kepolisian dengan persenjataan canggih. Namun narkoba masih saja beredar di Negeri Paman Sam itu.
[Baca juga: Cara Roy Marten Jauhkan Gading Marten dari Narkoba]
Karena itu, meski punya pengalaman buruk dengan narkoba, ia mengaku tak paham bagaimana cara memberantasnya.
"Jangankan saya, Amerika saja sebuah negara raksasa, jutaan orang pinter di dalamnya, jutaan alatnya canggih, tidak bisa berantas narkoba. Apalagi saya," ucap Roy.
Soal peredaran narkoba yang semakin marak di Indonesia, ayah pembawa acara Gading Marten ini memandang ada dua kemungkinan.
"Pertama adalah kita (Indonesia) punya 250 juta penduduk. Kalau lima persen aja pakai, ada jutaan orang. Kalau ada 10 juta pemakai, itu pasar yang luar biasa, itu jadi market (narkoba)," ucapnya.
"Kedua, kemungkinan ini dampak dari tindakan tegas pemerintah Filipina, kemungkinan. Di sana (bandar) ditembaki, lari ke sini. Tapi perkiraan saya yang utama market kita begitu besar, di sana lebih keras, lari ke sini. Ini menurut saya ya, bisa aja salah (pendapat saya)," tambahnya.
[Baca juga: Roy Marten: Jangan Kumpul dengan Pemakai Narkoba]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.