Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andien dan Putranya Saling Berbagi Energi Saat di Jailolo

Kompas.com - 16/08/2017, 14:18 WIB
Sintia Astarina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vokalis Andien Aisyah (31) agaknya tak bisa jauh dari putra kecilnya, Anaku Askara Biru atau yang akrab dipanggil Kawa. Ke manapun Andien pergi, Kawa selalu bersamanya.

Sama seperti ketika Andien bertolak ke Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara untuk melakukan pengambilan gambar klip video singel terbarunya, "Indahnya Dunia", dia juga membawa Kawa yang pada waktu itu masih berusia enam bulan.

"Ini part yang seru sebenarnya ya. Aku kan enggak pakai helper ya, alhamdulillahnya Kawa juga kooperatif. Selain dari Kawanya kooperatif, orang-orang di sekitarku yang waktu itu ikutan shooting juga, semuanya sangat sangat membantu gitu," ucap Andien saat berbincang dengan wartawan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).

"Jadi kalau misalnya lagi shooting, bisa digendong dulu sama semua yang ada di situ, makeup artist-ku, asisten, semuanya," imbuhnya.

Namun, hanya ada satu hal yang tak bisa digantikan oleh orang-orang di sekitarnya selain Andien sendiri.

"Cuma satu hal yang enggak bisa digantiin, kalau dia minta susu. Berarti harus ke aku, harus ke ibunya," ucap pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi ini.

Proses shooting klip video ini disebut Andien cukup menguras energinya dan melelahkan. Ia juga mengkhawatirkan kondisi Kawa saat itu lantaran sang bayi harus menempuh perjalanan yang jauh.

"Kami sebenernya enggak pulang waktu mau shooting (klip video) ini. Kami dari Bali langsung ke Ternate, terus langsung ke Jailolo. Jadi bisa dibayangin capeknya kayak apa. Dan untuk bayi enam bulan saat itu, aku rasa itu juga cukup berat," kata Andien.

Meski demikian, istri Irfan Wahyudi ini mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk Kawa.

"Tapi sekali lagi aku percaya, yang bisa menguatkan kami adalah energi masing-masing. Kalau akunya khawatir atau panik, nanti Kawa bisa sepuluh kali lipat lebih khawatir dan panik daripada aku," ujar wanita kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1985 ini.

"Aku tahu aku harus tetap tenang dan mempersiapkan yang terbaik buat dia. Kayak baju hangat, terus bawa hal yang buat dia nyaman seperti di rumah. Misalnya buku-buku yang sering dia baca atau bola yang sering dia mainkan. Jadi dia merasa nyaman dan adaptasi enggak terlalu sulit untuk dia," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau