Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Lahirnya Perempuan Perempuan Chairil

Kompas.com - 06/11/2017, 14:13 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebuah pertunjukan teater bertajuk Perempuan Perempuan Chairil akan digelar di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 11 - 12 November 2017.

Kisahnya tentang empat wanita yang pernah mewarnai kehidupan dan karya-karya mendiang penyair Chairil Anwar.

Mereka adalah Ida Nasution (Marsha Timothy), Sri Ajati (Chelsea Islan), Sumirat (Taro Basro), dan Hapsah Wiriaredja (Sita Nursanti). Sedangkan Chairil diperankan oleh aktor Reza Rahadian.

Happy Salma sebagai produser dari Titimangsa Foundation menceritakan bagaimana ide itu lahir hingga menjadi sebuah pementasan.

"Mengapa Chairil Anwar yang diangkat, karena saya ingin dalam pertunjukan ini mengangkat simbol kemerdekaan yang ditampilkan lewat karya-karya dan oleh tokoh Chairil Anwar sendiri," ujar Happy di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Bagaimana Indonesia yang masih muda berdiri, tapi Chairil Anwar mampu mengekspresikan kebebasan kemerdekaan itu sendiri. Lewat semangat itulah yang menjadi pemicu keberanian saya," katanya lagi.

[Baca juga : Kisah Asmara Chairil Anwar dalam Teater Perempuan-perempuan Chairil ]

Sampai akhirnya Happy bertemu sastrawan Agus Noor sekitar setahun lalu. Mereka berdiskusi tentang ide Happy tersebut.

Gayung bersambut, Happy dan Agus sepakat membuat pementasan teater yang mengangkat tentang Chairil lewat interpretasi puisi-puisinya sendiri.

Mereka memilih fokus pada kisah asmara Chairil karena ingin menampilkan sang penyair legendaris dengan wajah yang berbeda.

"Sama dengan semangat Titimangsa bahwa kami memang selalu berusaha mengalihwahanakan karya-karya sastra Indonesia ke dalam panggung," kata Happy.

[Baca juga : Reza Rahadian Ngebet Perankan Chairil Anwar ]

Selain itu, Happy dan Agus juga terinspirasi dari buku karya Hasan Haspahani berjudul Chairil: Sebuah Biografi yang mengupas kehidupan Chairil hingga perempuan-perempuannya

"Saya baca, terus saya bilang kayaknya buku ini tidak membuat kita harus meriset dari nol lagi. Udah ditulis begitu bagus, kami tinggal mengambil riset lain untuk melengkapi. Semua mengalir begitu baik," kata Happy.

Ia kemudian meminta izin kepada keluarga Chairil serta penerbit buku biografi yang ditulis Hasan itu. Setelah itu, Happy dan tim memilih para pemain serta kru untuk pertunjukan Perempuan Perempuan Chairil.

"Karya ini adalah kolaborasi yang ingin kami sebarkan virusnya ke semua orang," ujar Happy sambil tersenyum.

[Baca juga : Marsha Timothy Beranikan Diri Main Teater Perempuan-perempuan Chairil]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau