JAKARTA, KOMPAS.com - Angga Dwimas Sasongko menilai film laga Wiro Sableng 212 menjadi salah satu produksi terberat yang pernah ia kerjakan selama menjadi sutradara.
"Berat," kata Angga singkat dalam wawancara di Kedai Filosofi Kopi, Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).
Proses shooting yang panjang menjadi salah satu sebab Angga menilai film laga perdana yang dikerjakannya ini terasa lebih berat dibanding layar lebar lain yang sudah ia rilis.
"Dan saya enggak pernah shooting di atas satu bulan. Satu setengah bulan lah yang film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku. Empat bulan enggak pernah," kata Angga.
Karena itu pula Angga memutuskan untuk beranjak dari kursi sutradara selama setahun guna beristirahat total.
Baca juga : Dwi Sasono Sudah Bergabung di Lokasi Shooting "Wiro Sableng 212"
"Capek lah. Shooting film Wiro empat bulan. Mau konsen menyelesaikan Wiro Sableng sama istirahat setahun, tahun depan selesai dari Wiro Sableng," kata Angga.
"Kebetulan saya mau konsentrasi sebagai produser. Maksudnya kan saya sama istri lagi mau buat Keluarga Cemara, terus selama setahun break disutradara saya mau lebih banyak produce film buat director debutan atau baru," kata dia.
Wajar apabila Angga butuh rehat sejenak dari kegiatannya sebagai sutradara film. Pasalnya, selama tiga bulan belakangan ini Angga merasa kehilangan momentum tumbuh kembang anaknya.
"Sepanjang saya shooting, saya kehilangan waktu sama dia. Saya pengin bayar waktu saya sama dia tahun depan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.