Dukungan
Di luar anggapan-anggapan tersebut, berbagai dukungan juga datang dari sebagian warganet hingga pesohor hiburan lain.
Sebut saja dua komika Ernest Prakasa dan Arie Kriting yang mencoba menjelaskan bahwa yang dialami Via termasuk pelecehan seksual.
"Saya support apa yang dilakukan Via Vallen. Yang menyedihkan justru banyak yang anggap itu lucu," tulis Arie lewat akun Twitter-nya, @Arie_Kriting, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (6/6/2018).
"Makin aneh lagi banyak perempuan yang justru memojokkan Via Vallen. Fanatisme makin meninggi, tapi empati makin kehilangan tempat," tambahnya.
Senada dengan Arie, Ernest juga menyayangkan banyak warganet yang malah mem-bully Via. Padahal menurut sutradara film Susah Sinyal itu, Via memang harus berbicara ketika mengalami pelecehan verbal.
"Orang2 yg menyerang Via Valen sama saja melestarikan pelecehan. Kita seharusnya mendukung korban yg berani bicara, bukan justru membuat mereka lantas memilih diam!" tulis akun Twitter @ernestprakasa.
Baca juga: Via Vallen Di-bully Warganet, Ernest Prakasa dan Arie Kriting Membela
Pujian pun datang dari aktris Hannah Al Rashid yang merasa Via sudah berani mengungkap pesan tak pantas dari seorang pesepak bola kepadanya.
"Gue berharap lebih banyak orang yang berani seperti Via untuk mengungkapkannya. Harus! Biar malu tuh cowok," katanya saat berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Rabu (6/6/2018).
"Itu termasuk sexual harassment dan menurut gue sangat pantas untuk Via Vallen mengungkapkan itu sih sebenarnya. Menurut gue itu bagus," katanya lagi.
Lagipula, lanjutnya, Via sudah bersikap bijak dengan tidak mengungkap nama pria pengirim pesan yang disebut-sebut sebagai pesepakbola itu ke publik. Melainkan hanya membeberkan tindakannya.
"Saat kita diam aja itu seperti kita setuju terhadap apa yang terjadi. Jadi kita harus speak, harus lawan! Dan salah satu untuk lawan ya itu seperti yang Via lakukan sebenarnya, mengekspos kelakuan yang kurang ajar itu," ujarnya.
Namun, Hannah menyayangkan sikap sejumlah warganet yang justru menyalahkan Via Vallen.
"Yang paling penting kita enggak boleh victim blaming (menyalahkan korban), itu yang paling menyedihkan dari kasusnya Via Vallen. Lebih banyak hujatan terhadap si Via Vallen-nya, daripada kita fokus ke pelaku dan apa yang udah dia bilang ke Via" ujarnya.
Pemain film Jailangkung 2 ini merasa banyak yang kurang edukasi tentang makna pelecehan.
Pelecehan itu, lanjutnya, seperti piramida di mana yang paling dasar adalah candaan atau omongan yang mengarah ke hal-hal seksual, mengomentari badan orang, dan lainnya.
Jika hal dasar itu saja dianggap wajar dan dibiarkan, menurut dia, level pelecehan bisa naik ke tingkat berikutnya, yakni sentuhan. Dari hanya colek-colek hingga pemerkosaan.
"Kita harus mulai stop bercandakan itu karena kalau kita bercanda seperti itu kita jadi mewajarkan perlakuan yang enggak baik. Kita menjadikan itu sesuatu yang normal padahal itu enggak normal," ujar Hannah.
"Kita harus cut it off dari awal. Yang dialami Via itu ya itu dasarnya pelecehan seksual dan masih dianggap sebagai bercandaan," tambahnya.
Baca juga: Hannah Al Rashid Puji Via Vallen karena Berani Ungkap Pelecehan Seksual