Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irama, Label Rekaman Pertama Indonesia setelah Merdeka

Kompas.com - 28/07/2018, 15:00 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan industri musik di Indonesia terus berkembang dari masa ke masa. Kemajuan teknologi juga turut memengaruhinya.

Dalam industri rekaman, teknik dan kualitasnya juga semakin maju dengan sistem digital.

Jika melihat ke belakang, bagaimana kisah perekaman pada masa lalu dan apa label rekaman pertama yang ada di Indonesia?

Perkembangan musik 1950-an

Buku "100 Tahun Musik Indonesia" menyebutkan, pada era 1950-an, masyarakat Indonesia dilarang mendengarkan dan menyanyikan lagu barat.

Padahal, pada masa tersebut, masyarakat Indonesia sudah mengenal dan menyukai film dari barat.

Media asing yang didengarkan saat itu siaran radio ABC Australia, Hilversum Belanda, dan Voice of America (VOA).

Masyarakat Indonesia juga sempat mengalami "demam" musik rock and roll dan musik latin.

Melihat fenomena ini, pada 17 Agustus 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan manifesto yang isinya tidak diperbolehkannya siaran radio RRI untuk menyiarkan musik "ngak ngik ngok" agar budaya Indonesia tidak terkikis.

Berkembangnya Industri musik juga dibarengi dengan industri rekaman sebagai sarana untuk menyimpan suara maupun visual dari penyanyi.

Irama Record berdiri

Pada 1951, berdirilah sebuah perusahaan rekaman pertama setelah kemerdekaan yang bernama "Irama".

Perusahaan rekaman ini dimiliki oleh seorang perwira Angkatan Udara RI, Soejoso Karsono atau dikenal Mas Jos.

Jos mendirikan perusahaan ini berawal dari kegemarannya mengoleksi berbagai rilisan piringan hitam dari berbagai negara.

Dari hobi ini, ia juga saling bertukar info mengenai bisnis rekaman dari para pengusaha rekaman dari banyak negara.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com