Awal berdiri, Irama Record bermarkas di garasi rumah Jos seluas 2x3 meter di Jalan H Agus Salim No 65 dan di Jalan Besuki No 23, Jakarta.
Musik-musik yang diproduksi Irama Record sangat beragam, dari jazz, pop, keroncong, gambang kromong, kasidah, gambus, serta lagu-lagu daerah.
Melalui Irama, peredaran produk rekaman musik beredar di Tanah Air.
Penyanyi Indonesia era itu juga melakukan rekaman di Irama Record, di antaranya, Nick Mamahit, Mus Mualim, Bing Slamet, Sam Saimun, Titiek Puspa, Nien Lesmana hingga Koes Bersaudara.
Musisi pertama yang direkam oleh Irama Record adalah pianis jazz Nick Mamahit bersama trio yang terdiri atas Dick Label, Dick van der Capellen, dan Max Van Dalm dengan album Sarinande.
Musik dengan aliran Latin dengan judul "Aksi Kutjing" hingga "Papaja Cha-cha-cha" yang dinyanyikan Adikarso juga melakukan rekaman serta dirilis di Irama.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan rekaman ini mampu menghasilkan penyanyi-penyanyi top Tanah Air.
Namun, pada 1960-an, Irama Record mengalami kesulitan keuangan hingga dinyatakan pailit pada 1967 dan akhirnya menghentikan kegiatan produksi rekamannya.
Pada 1968, Soejoso Karsono mendirikan tiga label rekaman baru untuk menggantikan eksistensi Irama.
Elshinta, Jasmine, dan J&B. Jos juga mendirikan Radio Elshinta pada 1960-an.
Akan tetapi, Radio Elshinta kemudian berpindah tangan, setelah Jos mendirikan radio Suara Irama Indah yang merupakan radio FM pertama di Indonesia sebagai kecintaanya terhadap musik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.