JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun yang lalu, Brian Imanuel hanya seorang remaja Jakarta biasa yang gemar berselancar di internet. Kini, Brian telah menjadi salah satu rapper yang mulai diperhitungkan di kancah musik dunia.
Menggunakan nama Rich Chigga, Brian memulai kariernya dari video musik hip hop berjudul "Dat $tick" yang diunggah ke YouTube pada 22 Februari 2016.
Video berdurasi 2 menit 8 detik itu berhasil mengguncang jagat internet dan telah ditonton sebanyak 98 juta kali sampai saat ini.
"Dat $tick" mendapatkan reaksi positif dari sejumlah rapper Amerika Serikat, di antaranya 21 Savage, Tory Lanez, MadeinTYO, dan Desiigner untuk membuat video reaksi.
Baca juga: Rich Brian Ungkap Alasan Tak Lagi Pakai Nama Rich Chigga
Salah satu rapper yang terang-terangan memujinya adalah Ghostface Killah, anggota grup musik hip hop legendaris bernama Wu Tang Clan.
Tak cuma memuji, Ghostface Killah membuat proyek musik remix dari lagu "Dat $tick" bersama rapper Pouya.
Selain soal musik, konsep video klipnya juga unik. Meskipun tema video musik itu tentang gangster dengan atribut pistol dan botol minuman, Brian justru menyajikan penampilan yang kontras. Ia mengenakan polo shirt pink, celana pendek krem, dan tas pinggang yang jauh dari kesan sangar.
Usianya saat itu masih 16 tahun dan berkat "Dat $tick", Brian kemudian diundang tampil dalam festival musik We The Fest 2016 lalu.
Pada September 2016, Brian merilis single berjudul "Who That Be", dilanjutkan dengan "Seventeen" ketika usia Brian beranjak 17 tahun.
Baca juga: 6 Fakta di Balik Sosok Rapper Muda, Rich Brian
Bermula dari internet
Internet tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan Brian. Internet menjadi temannya ketika ia bosan dan kesepian di rumah karena menjalani homeschooling.
Berawal dari mencari strategi untuk menyelesaikan rubik lebih cepat, Brian menemukan ruang bermain baru, YouTube dan Vine (aplikasi berbagi video yang sekarang sudah tutup). Eksistensinya di dunia maya pun dimulai sejak saat itu.
Remaja kelahiran 3 September 1999 ini kemudian mulai aktif membuat video-video bergaya dark-comedy Amerika. Brian menghabiskan waktu 13 jam menyelam di "lautan" internet.
"Saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan kemudian saya "berenang" semakin dalam ke dunia internet. Dan pada satu titik saya punya lebih banyak teman di internet daripada di kehidupan nyata," kata Brian.
Baca juga: Kumpulan Tweet Jadul Ini Jadi Bukti Rich Brian seperti Remaja Indonesia Umumnya
Internet mempunyai peran penting dalam karier Brian. Selain sebagai pembuka jalannya ke industri musik, internet juga membuat Brian fasih berbahasa Inggris.
Ia belajar secara otodidak melalui video-video tutorial YouTube dan dari pertemanannya dengan orang Amerika di Twitter.
Meski gambar-gambarnya viral di Twitter, sebagian besar orang tak tahu wajahnya seperti apa. Karena itu, Brian akhirnya mengubah nama akunnya menjadi 'Brian Imanuel' dan mulai membuat video di YouTube dan Vine.
Brian yang tumbuh mendengarkan lagu-lagu Paramore, Donald Glover atau Childish Gambino, 2 Chainz, Macklemore, mulai membuat video raps over beat di YouTube dan membuat akun SoundCloud dengan nama Rich Chigga atas saran dari salah satu teman Amerika-nya di Internet.
Brian lalu merilis lagu berjudul "Living the Dream" di akun YouTube miliknya pada 17 Juli 2015. Kemudian pada 20 Februari 2016, Brian merekam sebuah video musik bersama teman-temannya, mengeditnya sehari setelahnya. Keesokan harinya, dia mengunggah video itu ke YouTube dan memberi judul "Dat $tick".
Baca juga: Rich Brian Jadi Peseluncur Es dalam Video Musik Terbaru
Melangkah ke Amerika
Popularitas "Dat $tick" menarik rapper Korea-Amerika Jonathan Park dan pendiri label 88rising Sean Miyashiro. Mereka yang mengikuti Brian di Vine, menghubungi penyanyi rap remaja itu dan mengundangnya untuk tampil di acara South by Southwest, AS.
Sejak itu, Brian memutuskan untuk bergabung dengan 88rising dan melanjutkan karier musiknya di Amerika Serikat. Sederet singel dan berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama dunia dirilis Brian.
Setelah Ghostface Killah dan Pouya, Brian juga berkolaborasi dengan Zhu, Skrillex, dan THEY dalam lagu "Working For It".
Ia juga menggandeng Keith Ape asal Korea Selatan dan mendiang rapper AS, XXXTentacion, untuk singel berjudul "Gospel".
Baca juga: Foto Rich Brian Terpajang pada Halaman Depan LA Times
Ia pun mulai tampil dalam sejumlah festival musik di Amerika, beraksi dari panggung ke panggung. Brian juga menjadi bintang tamu dalam program radio OTHERtone dan diwawancarai Pharell Williams.
Brian merilis "Glow Like Dat" pada 15 Agustus 2017 pada saluran YouTube 88rising. Beberapa bulan kemudian, Brian menggelontorkan singel selanjutnya berjudul "Chaos" dan "Crisis".
Walaupun tanpa album, Brian sudah mulai menggelar tur Amerika yang bertajuk "Come to My Party Tour", dari 9 September hingga 21 November 2017.
Kepada ABC News, Brian juga pernah mengatakan bahwa sebelum menandatangani kontrak rekaman, ia hampir mengubur impiannya untuk datang ke Amerika.
"Aku seperti, 'Kau tahu, aku kira saya tidak akan ke Amerika. Kurasa aku hanya akan tinggal di Indonesia," katanya.
Baca juga: Rich Brian Masuk Daftar Pemuda Asia Paling Berpengaruh Versi Forbes
Beruntung orangtuanya mendukung penuh kariernya meski mereka, menurut Brian, awalnya tak memberi restu.
"Mereka benar-benar menentang keputusan saya. Ketika saya memberi tahu mereka saat berusia 13 tahun bahwa saya ingin pindah ke Amerika saat berusia 17 tahun nanti, mereka tidak mengizinkan sama sekali," kata Brian kepada Vulture, yang dikutip Kompas.com, Senin (5/2/2018).
Orangtuanya khawatir jika Brian yang masih remaja tinggal di AS sendirian. Setelah Brian diundang tampil di Amerika Utara, ayah dan ibunya akhirnya memberi lampu hijau.
"Saya memberi tahu ibu saya, 'Hei Bu, saya mungkin pergi ke Amerika untuk melakukan pertunjukan. Dan ibuku yang, 'Pergilah, lakukanlah.' Saya pasti tidak bisa melakukannya tanpa dukungan mereka," ucap Brian.
Tak hanya keluarga, Brian juga termotivasi karena aktor idolanya, Joe Taslim namanya semakin menglobal di dunia perfilman internasional.
Pada Mei 2017, Brian pindah ke Amerika Serikat. Ia kini menetap di Los Angeles dan mengunjungi keluarganya di Indonesia tiap sebulan sekali.
Baca juga: Diidolakan Rich Brian, Begini Reaksi Joe Taslim
Album dan nama baru
Tak lama setelah menginjakkan kaki di Amerika Serikat, Rich Brian melahirkan album perdananya bertajuk Amen pada 2 Februari 2018 di bawah label 88rising dan Empire.
Hampir semua lagu ditulis dan digubah sendiri oleh Brian, bahkan ia juga bertindak sebagai produser bersama Cubeatz, Rogét Chahayed, dan Wesley Singerman.
Brian banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya, suasana hati, serta pengalamannya sebagai orang Indonesia dalam lirik-liriknya di album Amen.
Sebelum merilis Amen, Brian memutuskan mengganti nama panggungnya dari Rich Chigga menjadi Rich Brian karena adanya kritik mengenai nama kata "Chigga" yang merupakan akronim dari Chinese (China) dan Nigga (kata yang dianggap menghina ras kulit hitam).
Baca juga: Rich Brian: Saya Tidak Pernah Melupakan Indonesia
Awal tahun ini, akun Twitter 88rising mengumumkan perubahan nama Brian tersebut bersama dengan tautan singel terbarunya saat itu berjudul "See Me".
"Rich Chigga tidak lagi cocok denganku. Tinggal di Amerika membuatku menyadari bahwa aku ingin berubah. Aku ingin sebuah arah tertentu dengan musikku," kata Brian mengungkap alasannya dalam wawancara dengan Billboard
Kepada Billboard, Brian pernah mengaku tak mau dikotak-kotakkan. Ia ingin dikenal karena karyanya tanpa ada embel-embel etnis.
Baca juga: Rich Brian Tonton Konser dan Berfoto Bareng BTS di Los Angeles
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.