Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dat $tick, Karya Rich Brian yang Memancing Pujian dan Kontroversi

Kompas.com - 19/10/2018, 09:38 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com -- Sudah dua tahun berlalu sejak rapper Brian Imanuel atau Rich Brian merilis video musik "Dat $tick". Namun, sulit untuk melupakan efek yang pernah "Dat $tick" timbulkan. Dari respons positif hingga kontroversi.

Video berdurasi dua menit delapan detik itu kali pertama diunggah ke YouTube pada 22 Februari 2016 dan hingga kini sudah ditonton sebanyak 102 juta kali.

Meski tema video musiknya ala gangster dengan pistol dan botol minuman, penampilan Brian sungguh jauh dari kesan hip hop.

Brian berpakaian seperti bapak-bapak di sana, mengenakan Polo shirt merah muda dan tas pinggang. Kontras dengan wajahnya yang lugu khas remaja belasan tahun pada umumnya.

Baca juga: Rich Brian, Namanya Mendunia Setelah Video Musiknya Mengguncang Jagat Internet

Ketika itu usianya baru 16 tahun. Ekspresinya datar dan vokalnya sangat berat saat bernyanyi rap gaya drill dan bahasa Inggris yang fasih.

"Saya hanya ingin memberikan perasaan tertentu pada video itu. Saya bahkan tidak tahu dari mana kemeja Polo merah muda dan tas pinggang itu berasal, saya hanya memikirkan cara berpenampilan seperti bapak-bapak," kata Brian dikutip dari wawancaranya dalam complex.com

"Tujuannya adalah membuat orang merinding ketika melihat seseorang yang berpakaian seperti bapak-bapak bernyanyi rap. Tujuan saya adalah memberi orang perasaan tertentu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya — perasaan yang sangat langka," tambahnya.

"Dat $tick" menjadi pintu masuk atau sebuah jembatan bagi Rich Brian menuju dunia hip hop, membuatnya mendapat pengakuan sebagai penyanyi rap atau rapper.

Baca juga: Lagu Rich Brian Terpilih Jadi Soundtrack Video Game NBA 2K19

Kontroversi

Ada dua macam reaksi terhadap video musik "Dat $tick" dan nama Rich Chigga yang Brian gunakan kala itu. Salah satunya memuji, satunya lagi melayangkan kritik, menyorot kata "nigga" dalam lirik lagu "Dat $tick" serta kata Chigga yang merupakan akronim dari China-Nigga.

Nigga atau nigger agalah istilah untuk mendeskripsikan orang keturunan Afrika-Amerika, namun sering dianggap sebagai istilah rasis.

Beberapa orang di jagat maya menganggap Brian ofensif karena memakai kata tersebut dalam lirik dan namanya. Salah satunya Pemimpin Redaksi Majalah Genius, Brendan Frederick.

"Hit pertama Rich Chigga "Dat $tick" pada dasarnya adalah lelucon juga, parodi dari seorang remaja yang terlihat polos dengan tas pinggang. Suara dan liriknya yang dalam tentang penembakan disandingkan dengan penampilannya yang lugu. Sebuah pertunjukan yang memikat, tetapi saya menulisnya sebagai lelucon," tulis Frederick dalam akun Twitter-nya @bfred pada 21 Desember 2017.

Baca juga: Rich Brian Masuk Daftar Pemuda Asia Paling Berpengaruh Versi Forbes

"Tapi nama ini. Jujur, saya kasihan pada seseorang dengan lelucon rasis dalam namanya, tidak peduli seberapa bagus musiknya. Dan saya telah berbicara dengan orang yang saya hormati yang benar-benar menolak untuk mendengarkan (musik) dari seseorang dengan nama seperti itu," tambahnya.

Setelah berbagai kritik dan kontroversi, Rich Chigga yang sekarang mengganti namanya menjadi Rich Brian mengatakan bahwa ia menyesal memilih nama Rich Chigga.

Selain itu, jika memiliki kesempatan untuk mengulang "Dat $tick"," Brian tak akan menggunakan kata "nigga" karena tak pernah bermaksud menyinggung siapa pun.

"Itu benar-benar keputusan yang cukup sulit ketika saya memasukkan kata-N ke dalam lagu saya. Saya seperti, "Haruskah saya melakukan ini?" Ini adalah hal yang sensitif dan banyak orang mungkin akan tersinggung," kata Brian kepada The Fader.

"Tapi kemudian, saya mulai membangun keberanian untuk melakukannya, saya seperti: 'Persetan. Ayo lakukan' dan waktu itu saya ingin menggunakannya di setiap lagu. Tapi setelah lagu itu dirilis, saya merasa itu sudah cukup. Saya tidak bermaksud menyinggung perasaan banyak orang. Saya tak mau memakai kata itu lagi dalam lagu-lagu selanjutnya," imbuhnya.

Baca juga: Foto Rich Brian Terpajang pada Halaman Depan LA Times

Ada juga pujian

Di balik kritikan dan kontroversi "Dat $tick", banyak rapper yang melayangkan pujian kepada Brian. Contohnya, Rapper 21 Savage dan Ghostface Killah bereaksi positif terhadap "Dat $tick".

"Ini berbeda. Ini tak sama dengan yang sering kalian lihat. Dia hanya dia," kata Ghostface Killah dalam sebuah video reaksi terhadap "Dat $tick".

Selain Rapper 21 Savage dan Ghostface Killah, sejumlah rapper lain juga mengekspresikan pikiran mereka terhadap karya Brian. Di antaranya Cam'ron, Desiigner, Tory Lanez, GoldLink, Zombies Flatbush, dan banyak lagi.

Sebagian besar dari mereka cukup terhibur olehnya "Dat $tick".

"Orang-orang akan menganggapnya sebagai lelucon pada awalnya, tetapi saya sarankan dia untuk terus konsisten dengan gayanya," kata Madeintyo.

"Saya melihat sisi komedi dari apa yang dia lakukan," kata Cam'ron.

Baca juga: Menetap di AS, Rich Brian Rutin Dapat Wejangan dari Orangtuanya

Berjudul Dat Stick remix, Brian Imanuel terlibat dalam satu proyek dengan musisi sekaliber GFK (Ghostface Killah) dan rapper asal Miami, Amerika Serikat, Pouya.

Mengetahui reaksi para rapper itu, Brian mengaku tak menyangka.

"Ya. Saya terkejut dengan betapa ramah dan positifnya mereka. Saya suka Zombies Flatbush. Ada rapper legendaris, Cam'ron dan Ghostface," kata Brian kepada The Fader.

Saat itu video reaksi tersebut diunggah, Brian mengatakan bahwa ia sedang berada di Jakarta dan tak tahu kapan label rekamannya 88rising merekam video itu.

"Saya tidak tahu banyak tentang apa yang sedang terjadi. Saya pikir itu diambil di South By Southwest. Sean mengumpulkan semua rapper untuk menonton video “Dat $tick”, kemudian saya melihat Ghostface bereaksi," ucap Brian.

Baca juga: Rich Brian Tonton Konser dan Berfoto Bareng BTS di Los Angeles

Makna "Dat $tick"

Bukan cuma vokal Rich Brian yang berat dan dalam, tetapi juga liriknya dalam "Dat $tick". Singel itu berisi kisah tentang korupsi, penyalahgunaan narkoba, dan penolakan hak masyarakat.

"Pesan yang saya coba sampaikan pada dasarnya adalah bahwa sekelompok makhluk aneh dan gila juga ada di Indonesia, yang orang-orang tidak begitu tahu. Itulah yang ingin saya katakan: omong kosong juga terjadi di sini. Mungkin itu berbeda, tetapi ada," ujar Brian kepada The Fader saat mendeskripsikan "Dat $tick".

Brian mengatakan, ia juga bercerita tentang "tradisi" tawuran antar sekolah yang sudah lumrah terjadi di Indonesia dalam lagu "Dat $tick".

Brian menyinggung pula mengenai kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, terkhusus di Jakarta.

Baca juga: Seorang Ibu Berlari dan Peluk Erat Rich Brian di Pasar Malam

"Ada hal yang disebut Tawuran. Antar sekolah memiliki geng yang saling bermusuhan dan mereka turun ke jalan dan membawa senjata tajam. Mereka biasanya melakukannya tanpa alasan. Di berita kalian akan melihat anak-anak SD juga melakukan omong kosong itu," ucap Brian.

"Itu terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta, kalian juga akan melihat gedung-gedung tinggi di sebelah permukiman kumuh," ujarnya lagi.

Namun, Brian menegaskan bahwa ia bukanlah aktivis. Walaupun "Dat $tick" terkesan sarat kritik yang sarkas.

"Sejujurnya, saya bukan aktivisme atau orang politik. Saya tidak akan mengatakan saya super terdidik dalam hal itu dan saya merasa saya tidak boleh berbicara tentang hal-hal yang saya tidak terlalu pahami. Saya hanya melakukan apa yang saya bisa," kata Brian.

Baca juga: Amen, Wujud Rasa Syukur dan Optimistis Rich Brian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com