JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Pretty Asmara mengembuskan napas terakhir di RS Pengayoman, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2018) pada pukul 06.00 WIB.
Menurut sahabatnya, Ade Nurul, selama beberapa bulan terakhir, Pretty keluar masuk rumah sakit karena mengalami gangguan lambung. Dokter juga menemukan flek pada paru-parunya.
Kompas.com sempat menjenguk Pretty, yang berstatus narapidana perkara penyalagunaan narkoba, di rumah sakit pada 14 September 2018 lalu.
Dalam perbincangan itu, Pretty terlihat ceria. Ia beberapa kali berekspresi lucu di tengah percakapan itu.
Berikut ini perbincangan Kompas.com dengan Pretty:
Silakan duduk, gue tuh terhura (terharu) kalau ada yang datang yang enggak pernah jenguk gue.
Sebenarnya sakit apa sih Mak?
Di penjara itu kebanyakan pedas. Aku kan enggak bisa makan pedas. Ya gimana ya namanya di penjara.
Mungkin itu kali ya awalnya. Terus makin lama, makin enggak bisa makan, enggak nafsu makan. Makin lama mual, jadi aku pikir aku maag. Terus diobati, tapi kok enggak sembuh-sembuh.
Orang kan sakit maag itu diobatin, sehari dua hari sembuh. Nah ini diobatin kok enggak sembuh-sembuh.
Terus penurunan berat badan drastis juga. Dalam sebulan aku turun 10 kilo. Aku masih tahan-tahan. Mungkin nanti akan sembuh. Aku rajin ke klinik, kok enggak sembuh juga.
Kata dokter sakit apa?
Ya gangguan lambung pertama. Cuman katanya sih takutnya, karena ada bengkak sedikit takutnya ada gangguan fungsi hati.
Cuman ya dokternya kan dari hasil USG enggak akurat, makanya minta CT Scan. Di rumah sakit ini kan enggak ada, jadi dirujuk ke rumah sakit lain.
(Pretty berbicara dengan suara tersengal-sengal) Itu kenapa Mak, memangnya ada flu ya kok napasnya tersengal?
Enggak (bukan flu), itu karena aku engap. Dibilang sesak napas sih enggak, pernah enggak ngerasa engap? Ya gitu".
Sudah berapa hari dirawat?
Sudah tiga hari dirawat. Aku yang bilang aku mau dirawat inap karena buruh infus. Itu aku sudah lemas banget.
Jadi karena enggak pernah makan, akhirnya aku di sana cuman makan buah dan biskuit. Jadi harus dirawat. Dan ternyata hasil tes darah, HB aku drop. Mungkin sudah lama HB turun, cuma baru ketahuan.
Apa yang dikangenin Mak?
Saya kangen masak. Itu yang gue enggak dapatkan. Kalau di penjara mau masak di mana? Ada korek aja enggak boleh.
Tapi aku sih bersyukurlah di rutan petugasnya baik, pejabatnya juga. Rujuknya banyak, terima kasih banget deh.
Sudah mendingan sekarang?
Ya berkurang sedikit lah. Belum ada perubahan yang signifikan, yang benar-benar gitu. Kan sudah transfusi, lebih segar. Tapi aku enggak mau juga dibmilang sakit yang aneh-aneh. Sakit maag aja. Maag kok CT Scan. Ha ha ha.
Kalau enggak sakit penginnya turun berat badan?
Enggak ada niat mau menurunkan berat badan. Karena turunnya banyak itu aku minta dirujuk. Orang bilang entengan ya turun berat badan. Tapi ini kan lemas, jalan dari sana ke sini aja lemas. Ini kan tidak sengaja diturunkan, bukan karena saya mau diet.
Sakit karena mikirin kasus?
Kalau kita bilang enggak mikir, enggak mungkin, kalau dibilang bahagia di penjara juga enggak mungkin. Cuman ya enggak stress stress juga. Klo stress mah bisa gila gue.
Jadi bukan karena enggak mau makan ya?
Aku itu pencinta makanan enak. Aku suda nyari makanan enak. Suka yang simple juga. Aku suka kayak tempe yang hangat, dengan nasi hangat pakai kecap saja sudah enak. Awalnya mungkin karena kurang selera. Cuman ya sudah.
Awal di rutan sempat enggak nyaman?
Pastilah enggak nyaman. Karena banyak satu kamar. Tp kita sudah damai dengan keadaan. Mau gmn lagi keadaannya memang gitu
Maag itu diobatin, sehari dua hari sembuh. Nah ini diobatin kok enggak sembuh-sembuh. Terus penurunan berat badan drastis juga.
Teman-teman di dalam (penjara) asyik enggak?
Enggak terlalu dipikirkan sih. Kalau sama Jeje (Jennifer Dunn) dan Dhawiya kan di atas. Jarang ketemu, kalau ketemu ya ngobrol. Kalau sama Roro karena satu blok ya sering.
Kasus gimana? Merasa tidak bersalah kan?
Not guilty dong. Maksudnya berjuang saja. Sekarang gini deh, elu enggak salah, elu merasa enggak salah. Barang juga bukan barang elu. Enggak ada niat untuk menjual atau apa.
Gue kan kerja di situ, enggak kepikiran akan dijebak orang. Ya kayak gitu aja. Kalau gue bandar atau main narkoba, mungkin no hard feeling gue divonis.
Tapi gue sudah bertahun-tahun enggak menyentuh narkoba. Tanya teman-teman gue deh. Dua tahun terakhir itu sudah enggak"
Berarti merasa dijebak?
Iya banget, 1.000 persen merasa dijebak.
Tetap maju banding ya?
Aku kan masih kasasi. Berapa keputusan nanti, kalau tidak sesuai dengan kejahatan yang saya lakukan. Kemarin vonisnya enam tahun. Kalau misalnya, oke, mungkin kita salah, bukan salah yang bukan sengaja melakukan transaksi narkoba.
Ada orang yang harusnya bertanggung jawab atas semua ini. Kalau pun harus dihukum, gue sudah jalani setahun apa masih kurang?"
Lawyer aku masih optimis untuk aku dinyatakan tidak bersalah. Kalau aku tidak dijebak, kasus ini tidak ada ya.
Sebelumnya, Pretty terjerat kasus narkotika. Ia kemudian dijatuhi vonis enam tahun penjara dan denda Rp 1 miliar oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 8 Maret 2018.
Baca juga: Sampai Napas Terakhir, Pretty Asmara Berkukuh Tak Bersalah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komedian Pretty Asmara Meninggal Dunia ", https://entertainment.kompas.com/read/2018/11/04/090445710/komedian-pretty-asmara-meninggal-dunia.
Penulis : Andi Muttya Keteng Pangerang
Editor : Kistyarini