Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vokalis Jamrud Mengungsi ke Dataran Tinggi Saat Tsunami Banten Terjadi

Kompas.com - 23/12/2018, 14:39 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Vokalis band Jamrud, Krisyanto, nyaris terkena gelombang tsunami yang melanda Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018). Manajernya, Muhammad Ramdani atau Dani, mengungkapkan hal itu.
 
"Cuma (depan) rumah orangtuanya kena (tsunami) dikit. Di Pandeglang di rumah orangtuanya. Iya (Krisyanto di rumah orangtuanya saat kejadian)," kata Dani kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Minggu (23/12/2018).
 
"(Rumahnya) di depan Hotel Lipo apa Mutiara gitu, kalau enggak salah. Cuma kalau hotel itu rusak kalau enggak salah," tambahnya.
 
Ia juga membenarkan mengenai broadcast pesan WhatsApp atas nama Krisyanto yang mengaku mengungsi ke dataran tinggi saat gelombang tsunami menerjang.  
 
"Aku ngungsi ke dataran tinggi brader. Aku sekarang di rumah ortu sudah tiga hari di Carita. Kejadiannya jam 9 malam ombak Tsunaminya, orang pada berlarian sambil teriak 'air pasang'. Satu kampung mengungsi semua ke dataran yang lebih tinggi brader," tulis Krisyanto dalam pesan Whatsapp yang beredar itu.
 
Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
 
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
 
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau