Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri K-Pop Diprediksi Bisa Hancur jika Tetap Serupa

Kompas.com - 27/01/2019, 08:24 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

Sumber Koreaboo

KOMPAS.com — Seorang komposer dan produser terkenal Tiongkok, Billy Koh, memprediksi bahwa industri K-Pop bisa menghancurkan diri sendiri selama boyband atau girlband terus muncul dengan sajian yang itu-itu saja.

Hal tersebut ia sampaikan saat memberi kuliah umum di Korea tentang K-Pop dari perspektif China baru-baru ini.

“K-Pop akan hancur sendiri selama sistem produksi idola terus berlanjut. Grup K-Pop memiliki wajah dan musik yang serupa. Bisa memakai koreografi yang sama untuk lagu yang berbeda dan itu akan terlihat tak berbeda," kata Billy.

"Jika kita terus melakukan hal yang sama, itu pasti akan membosankan. Kita tidak bisa makan makanan yang sama setiap hari. Kita pasti mulai mencari sesuatu yang berbeda," tambahnya.

Baca juga: Ketika Dewa Musik Metal Terkena Demam Topi Kelinci ala Idola K-pop

Dia mencatat bahwa popularitas K-Pop baru-baru ini mengalami penurunan tajam karena masalah politik, tetapi dia percaya persoalan utamanya sebenarnya terletak pada musiknya.

Billy Koh mengakui bahwa produser musik Korea merupakan para musikus paling berbakat di dunia. Namun, ia juga berpendapat K-Pop perlu menemukan diferensiasi atau perbedaan antara idola-idola mereka agar bisa berumur panjang.

“Tentu saja, kualitas produksi musik Korea sangat bagus. Ini jauh lebih baik daripada China. Intinya adalah apakah produser yang luar biasa ini akan terus membuat lagu yang sama untuk para idola?" kata Billy.

"Sudah waktunya bagi K-Pop untuk menampilkan berbagai jenis lagu seperti yang dilakukan Taylor Swift dan Bruno Mars. Sangat penting bagi investor untuk berpikir itu keputusan yang tepat atau tidak berinvestasi pada idola-idola yang serupa," sambungnya.

Baca juga: Pembawa Acara TV Yunani Minta Maaf setelah Dikecam Fans K-pop

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau