Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agenda Seminggu Bentara Budaya: Dari Garin Nugroho hingga Mendiang Benyamin Sueb

Kompas.com - 18/03/2019, 08:00 WIB
Ati Kamil

Penulis

- JJ Rizal, yang lahir di Jakarta pada 12 Februari 1975, menyelesaikan kuliah di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1998.

Ia mendirikan Penerbit Komunitas Bambu (Kobam), yang secara khusus menggarap buku-buku ilmu pengetahuan budaya dan humaniora.

Selain menjadi editor buku, ia juga membuat tulisan-tulisan sejarah di berbagai media massa.

Pada 2009, ia mendapat Anugerah Budaya Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa karyanya telah dibukukan, antara lain, Politik Kota Kita (2006); Onze Ong: Onghokham dalam Kenangan (2007); Sejarah yang Memihak: Mengenang Sartono Kartodirdjo (2008); dan Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie, dan Nasionalisme.

- Yahya Andi Saputra lahir di Jakarta, 5 Desember 1961 dan menamatkan studi sejarah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1988.

Ia bergabung dalam Forum Pengkajian Betawi dan Ketua Bidang Pelestarian Batik Betawi.

Sekarang ia juga menjadi anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta.

Mulai menulis puisi, cerpen, resensi, dan ketika SMA, kemudian banyak karyanya dimuat di berbagai media.

Ia juga menulis skenario flm dokumenter khusus tentang budaya Betawi, antara lain Ngelamar Care Betawi, Perkawinan Adat Betawi, Pergi Haji Care Betawi, Silat Beksi, dan Nisfu Sya'ban Betawi, selain beberapa naskah sandiwara Betawi.

3. Sinema Bentara: Betawinya Benyamin Sueb
Jumat-Minggu, 22-24 Maret 2019 mulai pukul 19.00 WIB

Dalam rangka Hari Film Nasional, yang diperingati setiap tahun pada 30 Maret, pada 22-24 Maret 2019 Sinema Bentara dari Bentara Budaya Jakarta kali ini akan memutar sejumlah film yang dibintangi dan disutradarai oleh Benyamin Sueb.

Benyamin, yang lahir di Batavia pada 5 Maret 1939 dan meninggal dunia di Jakarta pada 5 September 1995, merupakan aktor, pelawak, sutradara, dan penyanyi legendaris berdarah Betawi.

Tercatat, sepanjang kariernya, 1950-1995, ia telah mengeluarkan 70-an album musik, lima album lawak, 50-an film layar lebar, dan dua sinetron seri di layar kaca, yaitu Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan.

Ia juga berbisnis dengan mendirikan radio, Bens Radio.

Sinema Bentara berkonsep misbar alias gerimis bubar, pun juga dipadukan dengan pameran poster film-film Indonesia lawas berikut diskusi mengenai perkembangan film Indonesia dekade 70-80an.

Balai Soedjatmoko Solo

1. Keroncong Bale: Orkes Keroncong Mekar Arum
Jumat, 22 Maret 2019 mulai pukul 19.30 WIB

Orkes Kerocong (OK) Mekar Arum, yang lahir di Kampung Mutihan, Sondakan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, mendapat kesempatan menghibur di Balai Soedjatmoko, Solo.

OK Mekar Arum dibentuk berawal dari kesukaan sejumlah warga muda Kampung Mutihan berkumpul, mengudap, mengobrol, serta menyanyi dan memainkan musik dengan gitar dan cuk di wedangan atau angkringan alias hik (hidangan istimewa kampung).

OK Mekar Arum, yang diresmikan pada 9 September 2009, dihuni oleh sejumlah pemain musik, yaitu Larno (bas), Pithut (celo), Santoso (cak), Ary (cuk), Heru (biola), Kecik (flute), dan Giono (gitar melodi).

Mereka didampingi oleh sejumlah penyanyi, yaitu Sari, Ellyzabeth, Unik, Etty Iswara, Cinta, Giyarto, Suparto, dan Basuki.

Didukung oleh pihak-pihak RT, RW, dan kelurahan, OK Mekar Sari, di bawah asuhan Joko Mono dan Ratno, ditujukan untuk ikut mengembangkan musik keroncong di dalam dan luar Solo.

Bentara Budaya Yogyakarta

1. Jazz Mben Senen: Hyndia
18 Maret 2019 mulai pukul 20.00 WIB

Acara Jazz Mben Senen, yang merupakan buah kerja sama Komunitas Jazz Jogja dengan Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) kali ini akan menghadirkan Hyndia dari Purwokerto, Jawa Tengah.

Band folk-rock itu memiliki enam personel, yaitu Ingtise (vokal), Aga (gitar), Dwcky (gitar), Teponk (gitar), Ijez (keyboard), dan Andunk (drum).

Band tersebut lahir pada 2007. Album pertama mereka, Pagi Berlabuh, dirilis pada 2016. Singel yang sudah dikenal dari album itu juga berjudul "Pagi Berlabuh".

Tahun ini, 2019, Hyndia mengeluarkan album kedua mereka, Winter Song. Sebelumnya, pada 2018, mereka merilis singel "Satu Notasi" dari album itu.

Acara Jazz Mben Senen sudah sampai ke tahun kesembilan penyelenggaraannya pada 2019.

Acara tersebut memberi kesempatan bagi mereka yang terlibat, dengan latar belakang berbeda, untuk membawa budaya masing-masing dan berproses bersama.

Keberadaan Jazz Mben Senen tak lepas dari peran orang-orang muda yang silih berganti ambil bagian sepanjang perjalanan Komunitas Jazz Jogja.

Sejak tahun 2000-an, mereka berkumpul untuk berproses bersama dengan bermusik, tak terkecuali ber-jam session, berpindah-pindah tempat.

Kemudian, pada akhir 2009, kegiatan tersebut mendapat tempat tetapnya di BBY dan dinamakan Jazz Mben Senen.

2. Peluncuran dan diskusi buku Before Too Late
Rabu, 20 Maret 2019 mulai pukul 19.00 WIB

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau