Pandu Laut Nusantara, sambung Prita Laura, juga menggandeng figur-figur publik dalam berkegiatan. Band Slank, contohnya.
"Slank itu serius, peduli. Mereka hampir selalu terlibat. Mereka aktif. Pernah saya lagi istirahat di pantai, habis diving, eh Kaka (vokalis) dan Ridho (gitaris) enggak kelihatan. Ternyata, mereka lagi bersih-bersih pantai, mungutin sampah," kenang Prita, yang sedang mengambil Program Studi S2 Komunikasi di Universitas Indonesia.
Tahun ini, lanjut Prita, Slank dijadwalkan akan tampil bermusik di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, untuk menyampaikan pesan peduli laut.
"Konsernya Oktober, dalam rangka Hari Sumpah Pemuda," ujarnya.
Baca juga: Tanta Ginting: Raja Ampat Itu Kayak Lamborghini
Raja Ampat merupakan Marine Protected Area atau Kawasan Konservasi Laut.
Hal itu dipaparkan juga dalam film dokumenter Our Planet: How to Save Our Coastal Seas, yang diproduksi dan ditayangkan atas kerja sama World Wide Fund for Nature (WWF), Netflix, dan Silverback Films.
Film tersebut diputar di Bentara Budaya Jakarta sebelum diskusi Kawasan Konservasi Laut, Perikanan, dan Ekowisata: Kesepakatan Baru untuk Alam dan Manusia di Indonesia.
Diskusi tersebut menghadirkan pembicara-pembicara Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti; CEO WWF-Indonesia, Rizal Malik; dan Pemimpin Redaksi Harian Umum Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.