Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arswendo Atmowiloto, Seniman Serba Bisa Pencipta Keluarga Cemara

Kompas.com - 19/07/2019, 19:28 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arswendo Atmowiloto, sastrawan dan wartawan senior itu telah berpulang pada usianya yang ke-70, Jumat (19/7/2019) petang.

Semasa hidupnya, ia sangat aktif menulis di berbagai majalah dan surat kabar, salah satunya di Harian Kompas.

Tak hanya itu, ia juga menulis cerpen, novel, naskah drama hingga skenario film.

Baca juga: Sastrawan dan Wartawan Senior Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia

Pada tahun 1972, Arswendo menjabat sebagai pimpinan Bengkel Sastra Pusat Kesenuan Jawa Tengah.

Ia juga pernah menjadi pimpinan redaksi Majalah Hai, Monitor, Senang, hingga Tabloid Bintang.

Hingga akhirnya, Arswendo berhasil mendirikan perusahaannya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah.

Baca juga: Arswendo Atmowiloto, dari Penjaga Sepeda, Pemungut Bola, hingga Menjadi Sastrawan

Perusahaan Arswendo tersebut memimpin produksi tiga tabloid sekaligus, yaitu tabloid anak Bianglala, Ina, dan Pro-TV.

Arswendo juga telah menerbitkan puluhan buku.

Menurut situs Gramedia.com, buku-buku Arswendo yang terkenal antara lain seri Keluarga Cemara, Canting, hingga Dua Ibu.

Baca juga: Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker Prostat

Pada 6 Oktober 1999 hingga 29 Agustus 2004 cerita bersambung Keluarga Cemara karya Arswendo ditayangkan menjadi serial televisi legendaris di stasiun televisi swasta RCTI.

Dalam versi serial, kisahnya berpusar pada kehidupan keluarga Abah yang bersahaja dan jujur di sebuah desa di Sukabumi, Jawa Barat.

Serial televisi tersebut sangat terkenal di zamannya, hingga pada Januari 2019 Keluarga Cemara difilmkan dan dirilis di seluruh bioskop di Indonesia.

Baca juga: Arswendo Atmowiloto, Deretan Karya dan Penghargaannya

Pada 19 Januari 2019, film ini memborong penghargaan Piala Maya dalam kategori film bioskop terpilih, penyutradaraan berbakat, skenario adaptasi terpilih, tata musik terpilih, lagu tema terpilih, hingga aktor anak terpilih.

Tak hanya itu, beragam penghargaan diterima Arswendo Atmowiloto di dunia kepenulisan.

Pada tahun 1972, ia memenangkan Hadiah Zakse atas esainya yang berjudul "Buyung-Hok dalam Kreativitas Kompromi".

Baca juga: Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia, Pesohor Berduka Cita

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com