Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Maaf untuk Fairuz yang Terlambat dari Galih, Pablo, dan Rey

Kompas.com - 03/08/2019, 07:30 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dian Maharani

Tim Redaksi

3. Alasan Rey dan Pablo Publikasikan Surat Mereka

Baharudin juga mengungkapkan alasan kliennya mempublikasikan surat permohonaan maaf mereka kepada Fairuz A Rafiq.

Pablo dan Rey diketahui telah ditahan setelah menjadi tersangka kasus video ikan asin yang diunggah melalui akun YouTube mereka.

Baca juga: Ini Isi Surat Permohonan Maaf Rey Utami dan Pablo Benua kepada Fairuz A Rafiq

"Karena susah juga buat ketemunya. Karena sudah berapa kali pake mediasi orang-orang terdekatnya, mereka enggak tembus juga," lanjutnya.

Melalui surat itu, Rey juga berharap mendapat penangguhan penahanan karena masih memiliki anak kecil di rumah.

4. Fairuz Menolak Mediasi

Tekait surat permohonan maaf itu, Fairuz menolak mediasi. Fairuz juga berharap polisi tak mengabulkan permohonan Rey Utami jadi tahanan kota.

"Kalau tanggapan aku gini sih sebenarnya, setiap orang apakah iya gitu kalau seandainya punya anak terus melakukan tindak kriminal, terus melakukan yang istilahnya tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, terus mereka bisa dijadikan tahanan luar," ujar Fairuz.

Baca juga: Rey Utami Ingin Jadi Tahanan Kota, Fairuz: Kalau Terjadi, Aku Kayak Digebuk Lagi

"Berarti nanti kalau ada orang yang melakukan kesalahan lagi, terus karena mereka punya anak, 'Ah gue punya anak ini, gue bisa jadi tahanan luar'," lanjutnya.

Menurut Fairuz, apa yang telah dilakukan ketiganya sudah sangat mencemarkan nama baiknya dan menimbulkan trauma yang mendalam.

Surat permohonan maaf itu pun terlambat sudah karena harapannya diberikan sebelum Fairuz membuat laporan.

Fairuz mengaku sudah pernah memperingati, namun mereka justru menertawakan hingga akhirnya Fairuz membuat laporan ke polisi.

"Aku kan selama ini udah ngediemin ya, bertahun-tahun aku ngediemin. Tapi tiba-tiba terus terjadi kayak gini kan harus ada efek jera gitu terhadap seseorang yang melakukan penghinaan gitu kan," papar Fairuz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau