Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Menhan, Ernest: Lawan Kok Tiba-tiba Dirangkul

Kompas.com - 23/10/2019, 18:33 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara dan aktor Ernest Prakasa mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju

Menurut dia, keputusan tersebut mengecewakan para pendukung Jokowi, termasuk dirinya.

"Iya, gue hanya bisa bilang bahwa itu sebuah keputusan yang pasti akan mengecewakan banyak pendukung Jokowi. Sudah pastilah (kecewa), orang tadinya lawan kok sekarang tiba-tiba dirangkul," kata Ernest saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Ernest Prakasa: Walaupun Wishnutama Orang Ekonomi Kreatif, tetapi...

Menurut dia, selama masa kampanye, pendukung berupaya memenangkan Jokowi dari Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

Namun, kini Jokowi justru menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.
"Kemarin kita mencegah bagaimana caranya supaya Pak Prabowo enggak menang. Setelah Pak Jokowi menang, dia tetap tanda kutip menang, kok jadi ada yang aneh ya," ujar Ernest Prakasa.

Meski demikian, Ernest meyakini Jokowi memiliki pertimbangan khusus menjadikan Prabowo sebagai menteri dalam jajaran kabinetnya.

Baca juga: Soal Kabinet Jokowi, Ernest Prakasa: Masih Terlalu Banyak Orang Partai

"Cuma sampai saat ini Pak Jokowi sih bisa membawa kita di lima tahun ke belakang ya berjalan dengan aman. Mungkin dia punya visi besar di keamanan, kita enggak ngerti," tutur Ernest.

Sejauh ini, Ernest belum melihat blunder fatal yang dilakukan Presiden Jokowi.

Ia berharap semua yang diputuskan Presiden Jokowi terbaik untuk bangsa Indonesia.

Baca juga: Sebagai Atasan, Mahfud MD Yakin Prabowo Taat Aturan

"Memang beliau lebih paham sih, so far sih gue lihat belum pernah ada blunder fatal dari Pak Jokowi. Mungkin kali ini dia punya pertimbangan tersendiri yang kita enggak mengerti," ujar Ernest Prakasa.

Selain itu, Ernest menyoroti kabinet Jokowi yang masih didominasi oleh anggota partai politik.

"Memang ada sih nama-nama kayak Pak Tama (Wishnutama), Pak Nadiem (Nadiem Makarim), cuma nama-nama partainya masih terlalu banyak," ujar Ernest.

Baca juga: Pesan Prabowo ke PKS: Jangan Lupakan Kawan Lama...

Suami penulis Meira Anastasia itu juga berkomentar tentang posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang dijabat oleh Johnny G Plate.

"Cuma kalau liat dari overall masih terlalu banyak, kayak contohnya Kominfo yang sangat krusial, tetapi lagi-lagi dikasihnya ke orang partai, Pak Johnny dari Nasdem," ujar Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa menuturkan, dia tak ingin berharap banyak terhadap kabinet pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.

Baca juga: Kesan Sri Mulyani Satu Tim dengan Prabowo yang Pernah Mengkritiknya

"Ya lebih ke enggak berharap lebih sih, netral-netral saja. Gue kalau lihat kabinet seperti ini mendingan gue enggak berharap banyak daripada kecewa ya, kan," ujar Ernest Prakasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau