Bagi sebagian lainnya, memiliki motor-motor yang tergolong barang mewah sudah menjadi risiko bila terikat dengan kewajiban membayar pajak yang besar.
Hal itu diungkapkan oleh Tarra Budiman, ia berpendapat bahwa pajak besar merupakan risiko yang harus ditanggung oleh pemilik.
“Kalau buat gue itu risiko ya, soalnya kan moge itu kan barang mahal ya, enggak bisa sembarang orang punya,” ujar Tarra.
Baca juga: Artis Indonesia dan Moge, Sekadar Hobi dan Gaya?
“Jadi ya kalau sudah berani punya moge ya sudah mesti siap juga sama regulasinya. Ya hitung-hitung kasih uang buat negara-lah kan bayar pajak,” sambungnya.
Oleh sebab itu, menurut Budi Dalton, penting untuk menyesuaikan kemampuan finansial dalam memilih jenis motor yang ingin kita miliki.
Ia berpandangan banyak orang yang menggemari sepeda motor, khususnya motor besar, namun lupa akan itu sehingga terasa terbebani dengan segala biayanya.
“Kalau menurut saya sih tergantung dari awal tujuannya motor punya untuk apa, kalau untuk touring ya (syaratnya) surat-surat harus lengkap,” ucap Budi.
“Tapi kalau moge, karena fenomena film-film akhirnya banyak orang pada pengin motor gede, padahal motornya motor showbike, tapi kalau cuma buat dalam kota ya motor 250 cc sudah cukup. Jadi budget menyesuaikan sama kebutuhan saja,” sambungnya.
Baca juga: Menabung 25 Tahun, Andre Taulany Akhirnya Kesampaian Beli Moge
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.