JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang kasus dugaan penganiayaan dengan terakwa Kriss Hatta digelar dengan menghadirkan saksi dari jaksa penuntut umum, Selasa (29/10/2019).
Jaksa penuntut umum menghadirkan Antony Hillenaar sebagai saksi.
Dalam kesaksiannya, Antony membeberkan peristiwa pemukulan dirinya di klub malam Dragonfly pada 7 April 2019.
Baca juga: Sidang Salah Administrasi, Kriss Hatta Datangi Pengadilan Dua Kali
Antony mengatakan, saat itu, ia duduk bersama Kriss dengan seorang pria bernama Sandy yang baru dikenal Antony.
Mereka duduk besama di sebuah sofa.
“Kriss Hatta cekcok dengan Sandy dan saya mencoba melerai. Saya coba memegang, tetapi Kriss Hatta malah langsung memukul saya,” ujar Antony dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019).
Baca juga: Salah Administrasi, Sidang Kriss Hatta Batal Digelar Hari Ini
“Tangan mengepal, langsung memukul saya di hidung satu kali dan dari samping. Kalau dari saya kanan, saya sedang berdiri,” ujar Antony.
Akibat kejadian itu, hidung Antony berdarah.
“Akibatnya setelah pemukulan hidung saya mimisan. Sampai rumah sakit darahnya masih ngocor,” ujarnya.
Baca juga: Jadwal Sidang Mendadak Berubah, Kriss Hatta Merasa Ada yang Aneh
Kuasa hukum Kriss lantas bertanya.
“Terus katanya empat jam darah ngocor dari hidung kamu itu benar? Ngocor kayak keran begitu?” tanya kuasa hukum Kriss Hatta, Syuratman Usman.
“Betul, tetapi enggak ngocor yang gitu juga. Netes, tetapi terus menerus menetes darahnya keluar,” kata Antony.
Baca juga: Fakta Persidangan Kriss Hatta, Ingin Divonis Bebas hingga Eksepsi Ditolak
Adapun, kasus ini berawal ketika Kriss Hatta dan rekannya, Rahelly Aulia, datang ke kelab malam Dragon Fly di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Mereka duduk di bangku VIP. Antony Hillenaar bersama temanya lalu bergabung ke meja VIP yang ditempati Kriss Hatta dan teman perempuannya.
Tiba-tiba, teman yang datang bersama Antony mendatangi Rahelly sambil memegang pundaknya seraya mengajak berkenalan.
Baca juga: Pembelaan Ditolak Hakim, Kriss Hatta Akan Buka Tabir di Balik Peristiwa Pemukulannya