JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui lagu terbarunya, .Feast melahirkan karya yang sarat unsur alam dan budaya, terutama persoalan Tari Gandrung. Tarian Penghancur Raya rilis pada Jumat (8/11/2019).
Lewat kanal YouTube Sun Eater, .Feast merilis official lyric video dengan visual seorang penari yang menari Tari Gandrung.
Mengangkat isu utama soal Tari Gandrung yang sempat dilarang oleh kelompok masyarakat, .Feast juga menyematkan persoalan lain yang terjadi.
Baca juga: Tarian Penghancur Raya, dari .Feast Tentang Tari Gandrung...
Melalui pesan WhatsApp, Kompas.com menghubungin Fadli Fikriawan, bassist .Feast.
Fadli mengatakan, pada lagu ini banyak menyinggung hal-hal natural yang sudah lama ada di peradaban manusia, seperti soal alam dan budaya.
"Sama manusia yang sekarang seolah olah manusia sekarang merasa lebih tau, lebih pintar sehingga punya solusi yang dianggap lebih baik tapi sebernya merusak apa yang telah ada, tatanan yang udah ada itu," jawab Fikriawan yang akrab dipanggil Awan.
"Baik itu secara kondisi alam, baik itu budaya juga," lanjut Awan.
Awan menambahkan pada Tarian Penghancur Raya, manusia yang justru merusak alam lebih cepat.
"Sedangkan dari segi budaya kayak, budaya lama yang seolah olah tidak sesuai dengan ajaran yang sekarang, ajaran yang dianut sekarang jadi kayak merusak apa yang ada sejak lama aja sih," tambah Awan.
Baskara Putra dalam unggahan di akun Instagram miliknya menyebutkan bahwa Tarian Penghancur Raya menjadi garapan yang serius yang sebelumnya sudah direncanakan sebelum album pertama mereka, 'Multiverses'.
Baca juga: Hindia Targetkan 10.000 Orang Tanda Tangani Petisi Spotify Jason Ranti
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.