Padahal, ketiga sahabatnya yang akhirnya menikah sudah memiliki anak.
Menebus Impian adalah sebuah kisah perjuangan sepasang ibu dan anak dalam usahanya mencari kehidupan yang lebih baik.
Hidup dalam jeratan ekonomi membuat Nur Kemala (Acha Septriasa) tak pernah berani bermimpi.
Kehidupannya berubah ketika bertemu dengan Dian Septiaji (Fedi Nuril) yang merupakan seorang praktisi pemasaran berjenjang atau MLM.
Baca juga: Hanung Bramantyo Katakan Awalnya Zaskia Adya Mecca Bukan Tipenya
Sang Pencerah adalah film drama tahun 2010 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo berdasarkan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan.
Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan, Muhammad Ihsan Tarore sebagai Ahmad Dahlan Muda, dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan.
Film ini juga menjadi bukti bahwa Muhammadiyah adalah organisasi islam yang mengikuti Al-quran dan Al hadits dan menjadikan Muhammadiyah sebagai ormas terbesar urutan pertama di Indonesia dan di dunia.
? atau dikenal juga dengan Tanda Tanya adalah film yang mengangkat tema pluarlisme agama di Indonesia.
Alur ceritanya sendiri berputar pada interaksi dari tiga keluarga yang memiliki keragaman agama.
Baca juga: Pekerja Seni Divaksinasi, Hanung Bramantyo: Penting agar Bisa Kembali Kerja
Tendangan dari Langit adalah kisah perjuangan seorang remaja yang memiliki kecintaan terhadap sepak bola.
Namun, bakat dan kecintaannya ini terhalang oleh restu sang ayah.
Wahyu (Yosie Kristanto) akhirnya harus memilih antara cinta, impian, dan restu dari sang ayah demi bermain sepak bola.
Kisah tentang bajing loncat di tanah Sumatera diangkat oleh Hanung Bramantyo dalam film Pengejar Angin.
Film ini fokus dalam cerita Dapunta (Qausar Harta Yudana) yang memiliki impian untuk melanjutkan pendidikannya.
Namun, mimpi itu terhalang oleh keinginan sang ayah agar Dapunta sebagai pelari tercepat di kampung mengikuti jejaknya sebagai bajing loncat.
Baca juga: Pesan Ibunda untuk Hanung Bramantyo di Ulang Tahun ke-45
Hanung Bramantyo mengadaptasi novel berjudul Perahu Kertas karya Dewi Lestari ke layar lebar.
Alur cerita film ini berpusat pada Kugy (Maudy Ayunda), gadis tomboy, periang, yang percaya dirinya adalah agen Dewa Neptunus.
Pada 2012, Hanung menggarap film Perahu Kertas kedua yang sukses besar di pasaran.
Film Cinta tapi Beda sebenarnya disutradarai oleh Hanung Bramantyo bersama Hestu Saputra.
Kembali mengangkat cerita Islam, Hanung lagi-lagi menuai protes gara-gara karyanya.
Kali ini filmnya diprotes masyarakat Mingankabau karena dianggap menggambarkan tokoh Diana sebagai perempuan non-Muslim yang bermukim di Padang.
Hanung sendiri menjelaskan bahwa Diana tidak disebutkan berasal dari Minangkabau, melainkan warga pendatang yang tinggal dan dibesarkan di Padang untuk menunjukkan keberagaman masyarakat di sana.
Baca juga: Tak Syuting Saat Wabah Covid-19, Hanung Bramantyo: Penghasilan Zaskia Adya Mecca Lebih Besar
Ketertarikan Hanung Bramantyo terhadap film sejarah dimulai dari proyek Gending Sriwijaya.
Film hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan ini bercerita tentang Nusantara pada abad 16, tiga abad setelah keruntuhan Kerajaan Sriwijaya.
Film biopik Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno yang diperankan oleh Ario Bayu.
Film ini bercerita tentang kehidupan Soekarno yang menjelma menjadi sosok pemimpin di Indonesia.
Dalam film ini, perjalanan Soekarno mengantar Indonesia merdeka digambarkan oleh Hanung.
Putri Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, mengkritik film ini karena menganggap Ario Bayu tidak cocok memerankan ayahnya.
Ia menganggap bahwa Anjasmara justru lebih layak mendapatkan peran tersebut.
Baca juga: Profil Hanung Bramantyo, Salah Satu Sutradara Kenamaan di Tanah Air
Berkolaborasi dengan Rahabi Mandra, Hanung Bramantyo mengangkat cerita tentang politik di film 2014: Siapa di Atas Presiden?
Film ini bercerita tentang hubungan ayah dan anak yang memiliki pandangan berbeda terhadap masa depannya.
Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar) yang semula tak ingin menjadi politikus akhirnya menelusuri sebuah kasus politik yang menghancurkan reputasi sang ayah, Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy), saat bersaing menuju kursi presiden.
Baca juga: 3 Fakta Seru Syifa Hadju dan Hanung Bramantyo di Serial 17 Selamanya
Film drama komedi Hijab bercerita tentang perjuangan empat perempuan yang dianggap remeh oleh suaminya.
Keempatnya kemudian menjalankan bisnis hijab yang sedang menjadi trend di Indonesia.
Bisnis mereka meroket hingga menghasilkan uang lebih banyak dari para suaminya.
Masalah pun timbul karena kecemburuan dan ego para pria dari bisnis ini.
Talak 3 adalah sebuah film komedi romantis garapan Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth.
Film ini bercerita tentang Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya Cynthia Bella) yang telah bercerai tetapi harus sama-sama berjuang menyelamatkan kondisi keuangan mereka.
Dalam proses itu, Bagas dan Risa kembali menemukan benih cinta lamanya.
Masalah datang karena Bagas sudah menjatuhkan talak 3 kepada Risa sehingga keinginan untuk rujuk harus melalui Muhalil.