Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frankenstein Mencari Jiwa

Kompas.com - 23/02/2014, 22:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sejak novel Frankenstein karya Mary Shelley dipublikasikan pada 1818, sudah berulang kali kisah Frankenstein dan monsternya diangkat ke layar lebar. Kali ini, film I, Frankenstein didasarkan pada novel grafik karya Kevin Grevioux yang mengembangkan karakter rekaan Mary Shelley itu.

Dikisahkan, monster yang dihidupkan Frankenstein ternyata bertahan hidup dalam kesendiriannya selama lebih dari 200 tahun, hingga tiba di zaman ini. Dalam film ini, sang monster–diperankan Aaron Eckhart–digambarkan punya tampilan berotot dengan tampang yang tak terlalu mengerikan, meski berjahit di sana-sini. Di sini, ia juga punya nama: Adam.

Adam, adalah makhluk unik yang dicari-cari pasukan iblis karena ia bisa jadi bukti bahwa Tuhan bukan satu-satunya pencipta. Pangeran iblis, Naberius (Bill Nighy), meyakini makhluk yang ’hidup’ tetapi tidak berjiwa seperti Adam, adalah medium yang sangat pas dirasuki iblis. Karenanya, ia berniat menemukan monster ciptaan Frankenstein itu dan menggunakan formula penciptaannya untuk membangkitkan pasukan iblis ke dunia. Memberi sentuhan teknologi modern, Naberius pun memanfaatkan seorang ilmuwan cantik, Terra (Yvonne Strahovski), untuk menemukan formula Frankenstein itu.

Tak dijelaskan, apa perlunya bersusah payah membuat banyak makhluk seperti Adam untuk diisi iblis, karena tanpa itu pun, pasukan iblis anak buah Naberius sudah bertebaran di muka bumi. Sebaliknya, pasukan Gargoyle yang diberkati malaikat justru makin berguguran.
Baik versus jahat

Adam berada di tengah pertempuran antara makhluk jahat dan baik itu. Pertempuran yang mempertaruhkan kelanjutan nasib manusia. Sebagai makhluk yang dikatakan tak berjiwa, di film ini Adam bisa dikatakan cukup sibuk mencari dan memperjuangkan posisi moralnya. Karenanya, judul film I, Frankenstein pun—mengacu pada kisahnya di film ini—mungkin lebih pas diterjemahkan sebagai ”Saya, Monster Ciptaan Frankenstein”.

Apakah ia jahat atau baik? Yang pasti, Adam kesepian dan tak mudah dipahami, karena memang tak ada makhluk lain seperti dia di muka bumi. Ia adalah satu-satunya, kecuali jika Naberius berhasil dengan misi penciptaannya.

Kesan gelap dan serius menjadi lengkap karena film ini tak dirancang dengan selipan humor segar. Begitupun, efek spesial masih memberi suguhan menarik. Kota manusia dibangun bernuansa gothic, meskipun lebih sering manusianya tak terlihat. Pabrik dan laboratorium bisa jadi sarang setan, sementara pasukan malaikat bermarkas di katedral.

Adegan laga juga bisa dibilang cukup menghibur. Baik saat Adam melawan iblis yang ketika mati jadi api, maupun saat ia melawan malaikat yang bila musnah jadi cahaya.

Bisa dirasakan film ini punya cita rasa seperti sekuel Underworld. Bukan kebetulan, karena Kevin Grevioux yang naskahnya mendasari skenario Stuart Beattie untuk film ini, juga ikut menggarap naskah Underworld. Beattie yang juga menyutradarai film ini cukup familiar mengemas kisah laga. Sebelumnya, ia menyutradarai GI Joe: The Rise of Cobra (2009), dan menggarap naskah sekuel Pirates of the Caribbean. (NUR HIDAYATI)

I, Frankenstein    
Sutradara/Skenario: Stuart Beattie
Pemeran: Aaron Eckhart , Yvonne Strahovski, Miranda Otto, Bill Nighy, Jai Courtney
Produksi: Hopscotch Features, Lakeshore Entertainment, Sidney Kimmel Entertainment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com