Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eko "Patrio": Jojon Ikut Orbitkan Patrio

Kompas.com - 06/03/2014, 17:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eko Hendro Purnomo, yang pernah terkenal sebagai pelawak dengan nama Eko "Patrio" dan kemudian menjadi anggota Komisi X DPR, mengaku sangat kehilangan sosok Djuhri Masdjan alias Jojon. Baginya, Jojon ibarat seorang kakak yang ikut mengorbitkan grup lawaknya, Patrio.

Eko menuturkan, semasa hidupnya, Jojon merupakan figur yang membumi. Jojon tak pernah segan berkomunikasi atau membantu teman-teman sesama pelawak untuk maju bersama-sama.

"Kelebihan Jojon itu sangat membumi. Dua puluh tahun lalu, waktu Patrio belum dikenal, Jojon mau jadi bintang tamu kami, walaupun honornya enggak seberapa," kata Eko ketika diwawancara per telepon oleh Kompas.com, Kamis (6/3/2014).

Ketika diminta menjadi bintang tamu Patrio, lanjut Eko, Jojon tetap tampil maksimal meski honor yang diterimanya tak seberapa. Bahkan, Jojon juga bersedia menjadi bahan lawakan agar penampilan mereka di pentas segar dan menghibur.

"Kata Jojon, yang penting kalian maju. Sebagai balas jasa, sekarang kami suka pakai Jojon sebagai bintang tamu," ujarnya.

Politisi dari partai itu mengaku masih melakukan komunikasi beberapa hari sebelum Jojon meninggal dunia. Terakhir, pada Selasa (4/3/2014) dan Rabu (5/3/2014) lalu, Eko berusaha menghubungi Jojon untuk mengajak tampil di sebuah acara televisi.

"Coba ditelepon, katanya sakit. Tahunya hari ini dia meninggalkan kita. Semoga diberi tempat yang layak," ucapnya.

Jojon, yang penampilannya identik dengan celana normal high waisted bersuspender serta kumis ala Adolf Hitler atau Charlie Chaplin, lahir di Karawang, Jawa Barat, 5 Juni 1947, dengan nama Djuhri Masdjan. Ia terkenal di panggung, film, dan layar kaca pada era 1980-an sebagai bagian dari Jayakarta Group bersama Hasanuddin atau U'u, Suprapto atau Esther, Chaplin, dan Cahyono. Pada 1990-an, mereka jalan sendiri-sendiri.  

Pada Kamis (6/3/2014) pukul 06.10 WIB, Jojon meninggal dunia pada usia 66 tahun karena serangan jantung, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, sejak 3 Maret 2014. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Blender, Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis siang.

Jojon meninggalkan seorang istri, Henny Mariyana, dan delapan anak. Dua anak lagi dari Jojon dan Henny telah tiada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com