"Kami sungguh hidup berkekurangan. Jadi akan memberikan kepada keluarga kami untuk hidup," ucapnya dalam wawancara usai acara di Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (14/5/2015) malam.
Lalu, mereka berniat menyumbangkan sebagian uang hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Charity ini memang mereka lakukan sebelum mengikuti Asia's Got Talent 2015.
"Kami akan menyumbang dana charity yang kami sudah lakukan sebelumnya. Mengunjung mereka dan membuat mereka senang. Dan ketiga untuk kami sendiri," ucap Marvin.
Ia dan rekan-rekannya di El Gamma juga berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung mereka hingga menjadi juara AGT. Keputusan mereka beralih dari hip hop ke tarian bayang-bayang, ternyata tepat.
"Banyak penari yang baik di Filipina. Mereka menari hip hop. Kami beralih ke Shadow Play karena kami ingin unik. Kalau kami menari hip hop, kami tidak akan memenangkan kompetisi ini," ucapnya.
Diberitakan sebelumya, grup tari bayang-bayang, El Gamma Penumbra, memenangkan kontes pencarian bakat Asia's Got Talent (AGT) 2015. Kelompok asal Filipina itu berhasil menyisihkan delapan peserta lain yang masuk grand final.
Sebagai pemenang yang mendapatkan suara terbanyak, berhak atas hadiah 100.000 dollar dan mendapat kesempatan tampil di Marina Bay Sands.
Ketika audisi, El Gamma diberi "golden Buzzer" oleh Anggun, juri AGT. Artinya, mereka langsung menuju semifinal. Bahkan, "golden buzzer" kedua lagi-lagi mereka peroleh saat semifinal dari para juri. "El Gamma Penumbra!" seru Marc Nelson dan Rovilson Fernandez, pembawa acara AGT dari atas panggung di Marina Bay Sands, Singapura.