"Ini berkat para Cliquers (fans Ungu) semua. Semoga ke depannya Ungu bisa lebih baik lagi," ucap Pasha dalam jumpa pers di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2015).
Ungu menyuguhkan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan selama 18 tahun berkarya, yaitu memasukkan berbagai macam warna musik, yang dilakukan ke dalam album Mozaik.
"Album ini pengharapan banget karena abum ini yang paling susah garapnya, setahun lebih," ujar Enda.
Gitaris bernama lahir Franco Wellyjat Medjaya Kusumah itu menjelaskan bahwa materi Mozaik tidak begitu sulit untuk mereka kerjakan. Hanya, mereka kesulitan untuk berkumpul secara utuh untuk merekam lagu-lagu "Pogo-Pogo", "Aku Tahu", "Terbaik", "Andai Aku Bisa", "Cududu (All I Wanna Do)" feat Lala Karmela, "Hanya Untukmu", "So Beautiful", "Get Up! Stand Up!", "Berteman Sepi" feat Stacy Angie, "Baku Jaga", dan "Segala Puji Syukur".
"Jadi, bukan masalah kumpulin lagu, masalah orangnya (personel). Itu suka-dukanya sih," kata Enda.
Untuk diketahui, berdasarkan catatan Recording Industry Association of Indonesia, di tengah zaman memerangi pembajakan karya cipta, artis musik Indonesia dapat meraih penghargaan platinum setelah sukses menjual 75.000 kopi album.
Di Malaysia, berdasarkan catatan Recording Industry Association of Malaysia (RIM), para artis di negeri jiran itu dapat meraih platinum jika berhasil menjual album sebanyak 10.000 kopi. Untuk Singapura, standar raihan platinum juga berada di angka penjualan 10.000 kopi.
Di negara maju seperti Inggris dan Amerika, berdasarkan catatan British Phonographic Industry (BPI) serta Recording Industry Association of America (RIAA), penghargaan platinum di kedua negara tersebut bisa diraih di angka penjualan 300.000 kopi dan 1.000.000 kopi album.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.