Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1998, Tahun Terberat bagi Project Pop

Kompas.com - 10/06/2015, 17:46 WIB
Thalia Shelyndra Wendranirsa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Krisis moneter (krismon) pada 1998 ternyata juga mempengaruhi perjalanan karier Project Pop, grup vokal yang beranggota Gumilar Nurochman (Gugum), Wahyu Rudi Astadi (Odie), Mochammad Fachroni (Oon), Kartika Rachel Panggabean (Tika), Djoni Permato (Udjo), dan Hermann Josis Mokalu (Yosi). Mereka bahkan merasa tahun tersebut merupakan tahun terberat selama 19 tahun berkarya.

"Abis album pertama itu (tahun 1996), terus dapet krismon, stres semuanya. Kerjaan kami nol. Kerjaan sampai nol, kebayang enggak," ujar Udjo kepada Kompas.com di kantor Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015).

"Nol", maksud Udjo, tidak mendapat panggilan manggung sama sekali.

"Emang situasi ekonomi Indonesia pada waktu itu kacau. Kan kalau kami bekerja biasanya mengandalkan undangan ya. Jadi, kami emang istilahnya kayak pengamen yang dibayar orang. Yang bayar enggak ada. Bener-bener enggak ada kerjaan. Krik... krik... Akhirnya, kami survive dengan buka warung, dua tahun. Kami bikin kafe tenda," kenang Odie.

Salah satu personel, Oon, mengaku malah sempat ingin beralih menjadi pekerja kantoran.

"Saya sampai punya target, ini kalau albumnya tahun 2000 ini enggak sukses, udah saya kerja, saya pakai ijazah saya," kisah Oon, yang juga bersyukur karena krisis tersebut membuat para personel Project Pop menyelesaikan gelar sarjana masing-masing.

Atas apa yang telah mereka alami itu, Project Pop bersyukur bahwa mereka bisa bersikap dewasa.

"Secara usia, kami sudah dewasa. Ketika menghadapi sesuatu atau masalah, kami enggak pakai emosi, enggak pernah pakai emosi," ucap Odie.

"Justru begitu sudah enggak krismon, (bisnis bersama) enggak ada lagi," tambah Odie lalu tertawa.

Namun, mereka tidak menutup kemungkinan untuk memiliki usaha bersama lagi pada waktu mendatang, sebagaimana ketika mereka berbisnis kafe dulu.

"Yang bersama-sama, masih belum. Gue sih bilang masih belum, karena sangat terbuka kemungkinan kami buat usaha lain," tutur Udjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com