Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wajah Rinduku" untuk Kenang Didi Petet

Kompas.com - 25/06/2015, 00:11 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Bertepatan dengan 40 hari meninggalnya artis peran kenamaan Didi Widiatmoko atau lebih dikenal dengan nama Didi Petet, pihak keluarga, teman, sahabat, dan murid-murid bintang film Kabayan itu sengaja menggelar acara bertajuk Wajah Rinduku untuk mengenang almarhum di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015) malam.

"Acara ini diadakan dalam rangka mengenang 40 hari meninggalnya Mas Didi Petet. Jadi, Kami mengundang teman-teman dan sahabat-sahabat Mas Didi yang dekat dan bikin tribute untuknya di acara ini," kata artis peran senior Yayu Unru, salah satu pengajar teater di Institut Kesenian Jakarta sekaligus penggagas Wajah Rinduku dalam wawancara.

Beberapa poster sosok Didi lengkap dengan kutipan yang pernah diucapkan semasa hidupnya, tampak menjulang di pintu masuk teater.

"Naskah itu hasil imajinasi, karenanya seorang aktor harus kaya imajinasi untuk menggalinya," demikian isi kutipan tersebut.

Tak hanya kalimat itu saja, beberapa kalimat lain yang pernah Didi katakan tentang dunia akting juga terpampang dalam poster lainnya. Antara lain, "Akting bukan pamer, akting bukan pamer, sungguh akting itu bukan pamer"; dan "Aktor yang hebat itu adalah aktor yang mampu membuat lawan mainnya menjadi lebih baik."

Acara Wajah Rinduku dimulai sekitar pukul 21.00 WIB hingga berakhir pada pukul 01.30 WIB. Banyak kawan dan sahabat Didi yang ikut mengisi acara dan mengenang Didi Petet dengan cara mereka sendiri, mulai dari pantomim, nyanyian, renungan, monolog, musik, dan puisi.

Cerita dan kesan-kesan pun turut disampaikan beberapa sahabatnya mengenai hidup seorang Didi. Putra pertama Didi, Getar, juga ikut memberikan sepatah kata.

"Banyak cerita dan kejadian yang saya alami bersama bapak. Sulit untuk pilih satu cerita saja. Beliau terlalu sempurna sebagai ayah bagi kami. Saat ini kami belum cukup membahagiakan beliau," tutur Getar sambil menangis mengenang almarhum ayahanda tercinta.

Getar mengungkapkan permintaan maaf abila ayahnya memiliki kesalahan semasa hidupnya. "Saya sebagai wakil keluarga meminta maaf jika Bapak punya kesalahan. Atas nama keluarga saya ucapkan terima kasih bagi semua yang sudah terlibat dalam acara ini. Semoga acara ini bisa melepas kerinduan dan juga doa bagi almarhum," ujar Getar.

Didi Widiatmoko atau lebih dikenal dengan nama Didi Petet meninggal dunia di rumahnya di Jalan Bambu Apus No 76, Ciputat, Tangerang Selatan pada Jumat (15/5/2015) dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Blok AA 1, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com