Rusdy Rukmarata Ditantang Generasi Milenial

JAKARTA, KOMPAS.com -- Bekerja dengan anak muda, terutama generasi milenial, membuat penari yang juga pendiri Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company, Rusdy Rukmarata (54), mendapat tantangan baru.

Ia dituntut memahami aneka istilah multimedia dan cara kerja yang berbeda dengan timnya.

"Sekarang saya tahu istilah render, ha-ha-ha," kata suami penari Aiko Seno Sunoto ini, Jumat (5/5/2017), di Jakarta.

Sejak enam bulan lalu, Rusdy dan tim menyiapkan pementasan EKI Dance dan pertunjukan dalam rangka Hari Tari Sedunia.

Menurut lelaki asal Bandung tersebut, pertunjukan kali ini berbeda dengan yang sebelumnya.

Meski mengambil cerita dari epik Ramayana yang tersohor, Rusdy melibatkan multimedia, penari dan koreografer muda, serta penari dari kelompok penari Minang.

Baca Juga: Karawitan dan Tari Piring Buka Parade Paduan Suara Bentara Budaya Jakarta

"Nanti akan ada dua layar di panggung. Jadi, selain ada tarian, juga dilengkapi multimedia garapan anak-anak muda," ujarnya tentang pertunjukan yang bakal digelar pada 16-17 Mei mendatang di Gedung Kesenian Jakarta.

Pada pertunjukan nanti, Rusdy dan sang istri tak ikut menari. Ia memberi kesempatan kepada penari muda untuk tampil.

"Bekerja dengan kawan-kawan muda membuat pikiran saya terbuka, tahu hal baru. Ternyata ada DJ Kamikaze, band Pibibi, koreografer muda yang punya ide baru yang segar. Kolaborasi ini menyenangkan," katanya. (TRI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Mei 2017, di halaman 32 dengan judul "Tantangan Baru".