Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pembuat Pembalut Wanita di India Raih Piala Oscar

Kompas.com - 28/02/2019, 17:31 WIB
Ati Kamil

Editor

KOMPAS.com -- Period, film tentang para perempuan di India, yang membuat pembalut wanita atau pembalut menstruasi, baru saja memenangi piala Oscar 2019 untuk Film Dokumenter Pendek Terbaik.

Wartawan BBC Geet Pandey bertemu langsung dengan para perempuan di desa itu sebelum ajang penghargaan tersebut berlangsung.

Sneh berusia 15 tahun ketika dia mulai menstruasi. Kali pertama dia datang bulan, dia sama sekali tak memahami apa yang terjadi dengannya.

"Saya sangat takut. Saya pikir saya mengidap sakit yang serius dan mulai menangis," ujar Sneh kepada Geet Pandey ketika Pandey menyambangi rumah Sneh di Desa Kathikhera, tak jauh dari Ibu Kota India, New Delhi, awal minggu ini.

"Saya tidak memiliki keberanian untuk memberitahu ibu saya, lalu saya mengungkapkan isi hati saya ke bibi saya. Dia berkata, 'Kamu perempuan dewasa sekarang, jangan menangis, hal ini normal.' Dia yang kemudian memberitahu ibu saya," tuturnya.

Baca juga: Inilah Lima Film Berbahasa Asing yang Bertarung dalam Oscars 2019

Sneh, yang kini berusia 22 tahun, sudah beranjak jauh dari titik itu.

Dia bekerja di sebuah pabrik kecil di desanya yang membuat pembalut dan menjadi tokoh protagonis dalam Period, film dokumenter yang menjadi pemenang film dokumenter pendek terbaik tahun ini dalam Oscars 2019.

Dia pun menghadiri perhelatan Oscars 2019 di Los Angeles, California, AS, Minggu (24/2/2019) waktu setempat.

Baca juga: Para Kerabat di Mesir Rayakan Kemenangan Rami Malek

Film ini lahir setelah sebuah kelompok mahasiswa di Hollywood Utara memanfaatkan penggalangan dana atau crowdfunding untuk mengirim mesin pembuat pembalut ke Desa Kathikhera.

Kelompok yang sama juga menerbangkan sutradara film campuran Iran-Amerika, Rayka Zehtabchi, ke desa yang sama.

Berjarak 115 km dari New Delhi, desa yang terletak di Distrik Hapur ini merupakan dunia yang jauh dari mal mewah dan gedung tinggi di Ibu Kota.

Biasanya, desa ini bisa ditempuh selama dua setengah jam perjalanan dari New Delhi, tetapi pekerjaan konstruksi di jalan raya memperlambat perjalanan itu, membuat waktu tempuhnya menjadi empat jam.

Perjalanan 7,5 km terakhir ke desa itu dari Kota Hapur pun ditempuh dengan penuh perjuangan, melalui jalan-jalan berliku, sempit, yang dibatasi oleh aliran sungai di kedua sisi.

Baca juga: Queen dan Adam Lambert Umumkan Penayangan Film Dokumenter Baru Mereka

Film dokumenter ini mengambil tempat di peternakan dan ladang serta ruang kelas di Kathikhera.

Sebagaimana di bagian lain India, menstruasi merupakan topik yang tabu.

Perempuan yang sedang menstruasi dianggap tidak bersih dan dilarang memasuki tempat-tempat keagamaan serta sering kali juga disingkirkan dari kegiatan sosial.

Dengan banyaknya stigma sekitar isu ini, tak mengherankan Sneh tidak pernah mendengar tentang menstruasi sebelum akhirnya dia mengalaminya sendiri.

"Itu bukan suatu topik yang dibicarakan--bahkan antar para gadis," ucapnya.

Baca juga: Rami Malek Bawa Pulang Piala Oscar 2019 sebagai Aktor Terbaik

Namun, hal ini perlahan mulai berubah ketika sebuah badan amal di bidang kesehatan reproduksi, Action India, mendirikan unit pabrik pembalut di desanya.

Pada Januari 2017, Sneh diajak oleh Suman, tetangganya yang bekerja di Action India, untuk bekerja di pabrik itu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau