Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Buka Aib, Gatot Brajamusti Menangis di Tahanan

Kompas.com - 11/10/2016, 20:51 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi Gatot Brajamusti kian tersudut dengan kasus-kasus hukum yang menjeratnya. Bahkan, menurut kuasa hukum Gatot, Ahmad Rifai, kliennya tersebut menangis di tahanan Polda Mataram.

"Kalau keluarga kena masalah hukum, pastilah ada beban. Kemarin Aa Gatot sempat nangis di Polda Mataram," kata Rifai kepada wartawan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).

"Bukan karena apa, nangisnya karena dia enggak mau membuka aib, tapi kenapa mereka melaporkan seolah-olah dia melakukan penipuan?" lanjutnya.

Rifai mengatakan, Gatot menangis karena terlalu memikirkan bagaimana tanggapan keluarga atas beberapa kasus hukum yang menjerat dirinya.

"Seolah-olah melakukan pelecehan seksual, 'Bagaimana keluarga saya? Bagaimana anak saya saudara saya?'. Dia nangis," ujar Rifai lagi.

Menurut sang kuasa hukum, selama ini Gatot selalu menutupi dan tak pernah melibatkan nama siapapun.

"Aa tidak mau membuka masalah ini, tiba-tiba mereka melaporkan seolah menjadi korban. Kami juga ikut sedih. Aa selalu menutupi dan mereka seenaknya melaporkan. Dia bilang, 'Tolong teman-teman jangan menghakimi saya seperti ini', sampai bilang gitu," kata Rifai.

Rifai menekankan bahwa Gatot hanya manusia biasa yang bisa saja sedih saat dituduh macam-macam.

"Ini masalah hukum. Saat kalian dituduh menipu padahal tidak, tentu sedih. Aa nangis. Dia punya keluarga dan punya hati, bukan binatang," ujar Rifai..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau