JAKARTA, KOMPAS.com -- Sumba di Indonesia dan Cannes di Perancis dihubungkan oleh film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak karya sutradara Mouly Surya.
Sumba adalah tempat Marlina mencari keadilan meski terpaksa terperangkap dalam lumpur kekejian. Cannes menjadi panggung Marlina mencoba memberi sudut pandang perempuan tak boleh diam saat kehidupan dirampas dan kehormatan dinodai.
Film Marlina merupakan film ketiga Mouly, berdurasi 93 menit, dan dikembangkan dari ide awal sutradara Garin Nugroho.
Baca juga: Warisan Garin Nugroho untuk Mouly Surya
Marlina diperankan oleh Marsha Timothy, didukung Egi Fadly sebagai Markus si pemimpin komplotan perampok, Yoga Pratama sebagai Frans si anggota, dan Dea Panendra sebagai Novi si tetangga Marlina yang sedang hamil tua.
Marlina menjadi satu-satunya film dari Asia Tenggara yang diputar di Festival Film Internasional Cannes 2017.
Selain itu, satu-satunya film dari Asia yang lolos seleksi dan diputar di kategori bukan kompetisi Quinzaine Des Realisateurs (Directors' Fortnight).
Marlina lolos seleksi dari 1.600 film yang mendaftar untuk kategori pilihan asosiasi sutradara sedunia itu.
Baca juga: Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Lolos Tayang di Cannes 2017
Marlina mengambil latar kehidupan masyarakat Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur yang belum terlalu dikenal, tetapi amat indah dan memukau.
Lanskap savana, langit biru, jalan sempit berkelok, dan rumah jarang menunjukkan sisi sunyi Indonesia yang kadung kondang karena hutan hujan tropis yang hijau sehingga dijuluki "Zamrud Khatulistiwa".
Pengambilan gambar cenderung statis. Mouly seakan ingin merangkai kumpulan foto kartu pos lanskap Sumba yang indah.
Sesuai judul, film dibagi dalam empat babak, yakni perampokan, perjalanan, pengakuan, dan kelahiran.
Mungkin ini cara Mouly untuk merangkai kisah Marlina yang secara umum dibangun dalam alur cerita yang agak lamban.
Babak perampokan mengisahkan Marlina baru menjadi janda akibat kematian Topan sang suami. Bukannya menguburkan suami tercinta, Marlina malah memajang jenazah di ruang tamu.
Saat itu, datang Markus dengan sepeda motor, seenaknya bertamu, meminta disuguhi sup ayam, bahkan mengatakan hendak merampas semua ternak, harta, hingga kehormatan Marlina.
Lima dari tujuh perampok, termasuk Markus, dibunuh oleh Marlina. Empat di antaranya diracun saat menyantap sup ayam.