Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kikan Ingin Menginspirasi Banyak Orang

Kompas.com - 04/02/2014, 15:07 WIB

Pihak manajemen juga sudah paham betul soal ini sehingga semua jadwal pekerjaan harus selalu "mengalah" dengan jadwalku untuk Shira (11) dan Kei (10).

Soal keinginan untuk membina keluarga lagi, tentu saja aku punya keinginan itu. Tapi tentunya keadaannya sekarang sudah jauh berbeda. Artinya dengan keadaaanku sekarang yang memiliki dua anak, aku harus mempertimbangkan lebih banyak hal sebelum mengambil keputusan untuk berkeluarga lagi. Mohon doanya, ya.

Apakah tidak ada kesulitan bagi Anda ketika merangkap tiga kesibukan: menyanyi, jadi pengusaha, dan mengurus keluarga?
(Mohammad Pandu,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta)

Kesulitan menjalankan tiga kesibukan pastinya ada, ya. Kunci utamanya adalah bagaimana aku menempatkan setiap hal berdasarkan prioritas. Aku rasa aku bukan satu-satunya ibu yang juga bekerja di luar rumah yang sering kali didera perasaan bersalah karena harus bekerja meninggalkan anak-anak. Karena itu, aku mencoba sedemikian rupa untuk menerapkan manajemen waktu yang tepat. Hanya dengan begitu, aku bisa menyeimbangkan tiga hal di atas dengan proporsional.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memberikan pengertian kepada anak-anak tentang pekerjaanku, melibatkan mereka juga di dalam kesibukanku jika memungkinkan sehingga anak-anak bisa memahami kesibukan ibunya tanpa merasa dinomorduakan.

Apakah setelah keluar dari Cokelat Teh Kikan masih sering berhubungan dengan personel Cokelat yang lain?
(Haryo Puspito Arief, Teluknaga Kabupaten Tangerang, Banten)

Hubunganku dengan personel Cokelat yang lain masih baik-baik saja. Walaupun memang kami tidak lagi secara intens berkomunikasi, ya. Semua sudah punya kesibukan masing-masing. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan musik pun sudah hampir tidak pernah. Komunikasi kami lebih banyak lewat sosial media untuk menjaga tali silaturahim.

Sejauh mana kesiapan Kikan dalam menempuh karier baru tanpa band Cokelat? Apa harapan, visi, dan misi ke depan Kikan dengan gelar sebagai penyanyi solo?
(Nur Hafidhoh, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah)

Halo Nur, yang jelas sampai hari ini aku masih terus mempersiapkan diri dalam menempuh karier baru sebagai penyanyi solo setelah resmi mundur dari Cokelat pada tahun 2010.

Jika ditanya seberapa siap, aku rasa aku cukup siap untuk menempuh karier baru ini. Setelah lebih kurang tiga tahun berjalan sendiri, aku banyak mendapatkan pembelajaran dari panggung ke panggung. Aku rasa proses itu tidak akan pernah berhenti. Tentu saja ada respons positif ataupun negatif yang aku dapatkan setelah menjadi penyanyi solo, tapi aku akan terus menerima semua masukan dan kritik untuk memotivasi aku menjadi lebih baik.

Harapan, visi, dan misi aku sebagai penyanyi solo sebenarnya tidak muluk-muluk. Aku ingin bisa menginspirasi banyak orang lewat karya-karya yang aku buat. Aku ingin bisa dikenang oleh penikmat musik Indonesia sebagai salah satu musisi yang memberikan kontribusi positif untuk musik Indonesia.

Soal penampilan, apakah Kikan punya selera sendiri yang dianggap dapat mewakili karakter diri kamu? Biasanya banyak wanita yang mengenakan high heels di acara tertentu, kenapa Kikan tidak suka menggunakannya?
(Jafar Wahid, Pondok Aren Tangerang Selatan, Banten)

Halo Jafar, kalau untuk soal penampilan, kebetulan aku orang yang cukup simpel. Apalagi untuk tampil di atas panggung, yang paling utama untuk aku adalah kenyamanan. Tapi bukan berarti aku senang tampil asal-asalan, ya. Sebisa mungkin aku pasti akan tampil berbeda di atas panggung kalau dibandingkan dengan penampilan sehari-hari.

Untuk acara-acara khusus yang mengharuskan aku tampil lebih glamor atau pun feminin, aku juga cukup fleksibel, kok, asalkan memang aku rasa tidak menghilangkan karakterku.

Aku rasa yang paling mewakili karakter aku adalah warna hitam karena memang itu adalah warna favoritku. Nah, kalau soal high heels, sebetulnya memang karena alasan kenyamanan aja, sih.

Aku tidak anti-high heels, tapi kebetulan di atas panggung aku tidak bisa diam karena itu adalah bagian dari caraku mengekspresikan diri. Kalau pakai high heels, pasti jadi susah kan, he-he-he?

Kikan Namara, kamu pernah mendapat tawaran tampil di atas catwalk memperagakan busana. Namun, tawaran itu kamu tolak, apa alasanmu? Mengapa kamu lebih suka menggunakan celana daripada rok?
(Azizah, Pondok Aren Tangerang Selatan)

Halo Azizah, alasan aku menolak tampil di atas catwalk sebenarnya karena aku merasa tidak cukup percaya diri. Kalau tampil di atas panggung untuk menyanyi mungkin sudah ratusan kali, tapi pasti jauh berbeda kalau harus tampil di panggung catwalk, kan? Seperti bebannya lebih besar karena harus memperagakan baju rancangan orang lain juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com