Sepanjang Cannes International Film Festival 2015, yang diselenggarakan pada 13-24 Mei 2015 di Cannes, Perancis, film tersebut dipertontonkan tiga kali, yaitu pada 16, 17, dan 20 Mei 2015. Film itu lulus seleksi masuk Semaine de La Critique, yang merupakan bagian paralel dari Cannes International Film Festival dan diadakan untuk menemukan bakat baru bidang perfilman dari seluruh dunia.
"Ya, saat usai film, saya mendapat banyak tanggapan penonton. Mereka menyatakan sangat sulit bernapas ketika menonton, karena menegangkan. Mereka sangat bisa merasakan represi yang kami bangun di film ini dan juga bisa mendapatkan dan memahami permainan mengenai kekuasaan yang ditonjolkan di film ini," cerita Lucky kepada kontributor Kompas.com di Cannes, Dini Kusmana Massabuau, pada Rabu lalu (20/5/2015), setelah pemutaran film berdurasi 25 menit itu di Theatre Alexandre III.
Lucky mengaku puas atas pengerjaan dan hasil penggarapan film tersebut, karena, menurut Lucky, para produser film itu memberinya kebebasan untuk berkarya sehingga ia bisa menghasilkan film yang menjadi bahan diskusi dalam festival film tersebut.
Lucky hadir dalam festival film itu bersama salah satu pemain film tersebut, Atreyu Artax Moniaga, serta para produser film itu, Meiske Taurisia, Edwin, dan Tunggal Pawestri.
"Pengalaman di Festival de Cannes ini membuat saya banyak bertemu dengan banyak produser, pemain, dan sutradara luar negeri, sehingga banyak sekali pengalaman kreatif yang saya dapatkan dan pengalaman ini ingin rasanya cepat-cepat saya bagikan ke teman-teman di Indonesia," tutur Atreyu, yang mengaku karakter yang diaminkannya dalam film itu memiliki banyak kesamaan dengannya.
Sementara itu, menurut para produser film tersebut, kebebasan yang mereka beri kepada Lucky dan penulis skenario film itu, David Sumolang, penting untuk mendukung kreativitas.
The Fox Exploits The Tiger'S Might berkisah tentang dua anak laki-laki praremaja, David, anak seorang petinggi tentara, dan Aseng, anak dari penjual tembakau dan minuman keras selundupan, yang sama-sama sedang bergulat dengan perkembangan seksualitas mereka. Film itu juga menggambarkan hubungan antara seks dengan kekuasaan di sebuah kota kecil yang merupakan basis militer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.