Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fariz RM Bikin Album Bersama Para Penghuni Lapas

Kompas.com - 21/08/2015, 21:47 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com -- Menjalani masa tahanan selama enam bulan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur, karena kasus narkoba, tak membuat pemusik senior Fariz RM (56) berhenti berkarya. Pelantun dan pencipta lagu "Sakura" ini menggunakan waktunya di tahanan untuk membuat sebuah album yang berjudul sementara Elements of Confidence.

"Saya diberikan izin menyelesaikan album di dalam (penjara). Saya memohon izin diberi kesempatan berkarya. Album saya bertajuk Unsur-unsur Keyakinan," tutur Fariz kepada para wartawan dalam jumpa pers di kediaman orangtuanya, di kawasan Sektor 3 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (21/8/2015) sore.

"Kenapa album saya diberi judul kelompoknya Elements of Confidence (unsur-unsur keyakinan) karena kami menjalani keyakinan," tuturnya lagi.

Fariz tak sendiri membuat album itu. Sejumlah rekannya yang sesama warga binaan dan bebera sipir Lapas Cipinang juga ambil bagian. Ada yang menyumbangkan lirik lagu, ada pula yang turut menyanyi.

"Lagu 'Sendiri Lagi' ditulis oleh petugas, dibawakan oleh salah seorang warga binaan. Saya hanya nyanyikan empat lagu. Konsep musikal dan aransemen, saya. Yang lain dinyanyikan petugas rutan dan warga binaan lain," cerita Fariz.

"Ada satu lagu judulnya 'Kembalilah', itu dibuat oleh warga binaan yang setahun lalu meninggal di dalam. Dia sempat membuat sebuah lagu. Dia bassist (pemain bas)," sambungnya.

"Ada 10 lagu (dalam album tersebut). Inspirasi dari warga binaan, dan ambil ceritanya yang menarik, kami jadikan lagu," terangnya.
Fariz mengatakan, ketika ditempatkan di sel internasional, kepada pihak lapas tersebut ia menyampaikan niatnya untuk membuat rekaman album. Niatnya itu disambut baik. Ia pun diizinkan memasukkan alat-alat musik untuk keperluan rekaman ke dalam selnya. Seluruh proses rekaman hingga mixing dilakukan oleh Fariz dalam lapas itu.

Fariz mengatakan, sebagai pemusik ia melihat banyak orang berbakat musik dalam lapas tersebut. Ada satu lagu dengan lirik bahasa Inggris, yang berjudul "Emotionless Stone", dicipta oleh Fariz dari tulisan seorang warga binaan.

"Saya lihat banyak bibit di dalam, sehingga saya dibantu salah satu pengurus blok, kami keliling untuk mencari dan mengajak mengungkapkan sesuatu (cerita hidup) dan dijadikan puisi. Ada seorang warga binaan bilang, 'Gue harus menulis, karena gue bingung harus bicara sama siapa.' Akhirnya, saya bilang, coba tulis puisi, nanti saya jadikan lagu ('Emotionless Stone')," kisahnya.

Kendati telah bebas, Fariz masih harus kembali lagi ke bekas selnya di Lapas Cipinang untuk menyelesaikan mastering album, sebab peralatannya masih berada di sana.

"Saya mash harus kembali ke Cipinang untuk selesaikan mastering," ujarnya.

"Penjualan album, kami udah lobi beberapa pihak yang berminat. Royaltinya juga ke semua pasti," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com