Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Tawa di Jagat Sinema

Kompas.com - 26/06/2016, 17:19 WIB

Tak ada formula
Sebenarnya tidak ada formula pasti untuk menjadikan sebuah film itu laris atau tidak. Pun jika ditilik dari sisi sinematografi atau plot cerita.

Sebutlah film Ngenest yang mengangkat cerita komika Ernest Prakasa di-bully sebagai orang Tionghoa yang kemudian berusaha keluar dari ke-Tionghoa-annya dengan menikahi gadis pribumi.

Tampak sekali Ernest selaku pemain utama sekaligus sutradara bekerja sangat rapi dan matang. Penyusunan suasana komediknya kenyal dan tidak terkesan mengada-ada.

Meskipun tak kalah lucu, film Single cenderung antiklimaks karena mudah ditebak, happy ending.

Bagi sebagian penonton, terutama yang berusia 30 tahun ke atas, film ini tak begitu lucu. Namun, bagi para remaja, film ini lucu luar biasa.

Sebagian mengatakan kelucuan film Single melebihi ekspektasi mereka. Itu setidaknya berdasarkan testimoni penonton di media sosial dan blog. Artinya, betapa film lucu atau tidak itu sangat subyektif.

Itulah mengapa film Single jauh lebih laris dibandingkan dengan film-film komedi lain, kecuali My Stupid Boss.

"Intinya film itu selera. Enggak ada yang jelek dan enggak ada jaminan akan laris," kata Robby Ertanto, sutradara film.

Di kalangan anak muda, Radit bukan sekadar komika. Dia adalah tokoh dan panutan.

Lihatlah follower Radit di media sosial. Dia mampu menghimpun 3,1 juta pengikut di Instagram dan 13,7 juta pengikut di Twitter.

Dia sangat aktif berinteraksi dengan para pengikutnya tersebut, terutama menjelang dan saat filmnya tayang.

Raditya juga produktif menulis sampai tujuh buku yang kemudian difilmkan, seperti Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005) sampai Koala Kumal (2015), yang dirilis Lebaran ini.

Pembacanya pun berjibun. Faktor buku laris, interaksi dengan follower, dan promosi lewat media massa itu sangat efektif mendongkrak jumlah penonton.

Ini mirip dengan fenomena membeludaknya penonton My Stupid Boss yang disutradarai Upi.

Film ini disarikan dari empat buku dengan judul sama. Bercerita tentang Kerani yang bekerja kepada Bossman tanpa aturan yang jelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com