JAKARTA, KOMPAS.com -- Karena keyakinannya, Desmond T Doss sama sekali tidak mau memegang senjata. Ketika ditugaskan ke medan perang, dia memilih jalannya sendiri dengan menyelamatkan para prajurit yang terluka.
Inilah wajah kepahlawanan yang ditampilkan dalam Hacksaw Ridge, film biografis Perang Dunia II arahan sutradara Mel Gibson.
Lama tak terdengar kiprahnya, Gibson kembali dengan kejutan film perang yang diangkat dari kisah nyata.
Dengan riwayat penyutradaraan sebelumnya, seperti Apocalypto (2006), The Passion of the Christ (2004), dan Braveheart (1995), para penonton bakal bisa memperkirakan seperti apa wujud film perang tersebut.
Hacksaw Ridge mengisahkan tentang Doss (diperankan Andrew Garfield), paramedis perang dalam Angkatan Darat Amerika Serikat.
Tak hanya penyintas Perang Dunia II, Doss juga diangkat sebagai pahlawan perang karena jasanya menyelamatkan para tentara AS yang terluka saat Pertempuran Okinawa, Jepang, tahun 1945.
Dia menolak perintah komandannya untuk mengangkat senjata dan dijuluki pembangkang (conscientious objector).
Keteguhannya untuk tidak mengangkat senjata membuat dia dibenci rekan satu kompinya, bahkan sempat membuatnya dipenjara dan tidak bisa menghadiri pernikahannya dengan Dorothy Schutte (Teresa Palmer).
"Saat yang lain merenggut nyawa, mungkin aku bisa menyelamatkan nyawa," kata Doss.
Sampai akhirnya, mahkamah militer memberi dia hak untuk tidak mengangkat senjata dan menjalani pelatihan sebagai dokter perang.
Bersama Divisi Infanteri 77, Doss ditugaskan ke Okinawa menggantikan pasukan sebelumnya untuk merebut Hacksaw Ridge.
Hacksaw Ridge berupa punggung bukit dengan tebing tegak lurus. Di baliknya, tentara Jepang mengintai di tengah kabut.
Sejumlah sumber sejarah menyebutkan, tempat ini merupakan titik terjadinya pertempuran selama dua pekan antara tentara AS dan Jepang.
Tebing curam, dengan banyak goa dan terowongan di dalamnya, Hacksaw Ridge disebut-sebut sebagai lokasi pertempuran paling mematikan.
Film berdurasi 138 menit ini seakan terbagi dua babak.