Batik Musik Bens Leo

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gara-gara sering menjadi narasumber di acara televisi dan acara lain, pengamat musik Bens Leo kerap mendapat kiriman kemeja dengan motif batik yang unik.

Salah satunya, kemeja batik bergambar not balok dan tuts piano.

Ketika tampil sebagai pembicara diskusi Anugerah Komponis Indonesia 2017 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Selasa (14/3/2017), Bens memakai kemeja tersebut dan mempromosikannya kepada khalayak.

"Ini kemeja saya motifnya tentang musik, loh," katanya.

Selain gambar tuts piano, ada juga batik kiriman untuk Bens yang bergambar saksofon, cangkir, kacamata, sitar, sepatu, dan gamelan.

"Yang bikin toko batik di Laweyan, Solo. Waktu mengirim, (pembuatnya) bilang, 'Mas Bens, tolong dipakai ya kalau muncul di televisi. Ternyata ketika saya tampil di televisi, eh, mereka memotretnya. Fotonya lalu dipasang di toko," ujar lelaki kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 8 Agustus 1952, itu.

Bens juga punya kemeja dengan motif unik dari Papua yang dibelinya di Sorong.

"Saya punya kemeja dengan desain tifani, perkusi, serta burung asal Papua. Belinya diskon 50 persen, tapi barternya saya jadi bintang iklan. Saya difoto pakai baju itu, hasilnya dipajang di toko. Saya juga punya batik dari Dayak, juga jas berbahan tenun Nusa Tenggara Timur," lanjutnya.

Bagi Bens, menggunakan kemeja dengan motif khas daerah memberi kebanggaan.

"Kita yang berinteraksi dengan orang banyak harusnya mempromosikan apa yang kita miliki untuk orang banyak," ujar pemilik nama lengkap Benny Hadi Utomo itu. (son)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Maret 2017, di halaman 32 dengan judul "Batik Musik".