Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Salam Perpisahan Untuk Kapitalisme di Milan Design Week 2017

Kompas.com - 07/04/2017, 16:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Salah seorang partisipan, arsitek sekaligus desainer dari Indonesia Budi Pradono, menyajikan simbol ungkapan keterasingan jiwa berbentuk dua anjing: Poppy & Brownie (Poppy dengan berat 1 kg, dimensi 255 mm x 160 mm x 280 mm dan Brownie dengan berat sekitar 2kg dengan dimensi 465 mm x 300 mm x 325 mm), sebuah karya collectible items.

Dodi Pradono Poster Poppy & Brownie karya Budi Pradono
Anjing sebagai teman sejati, representasi dari era ekonomi post-industri, dan pencarian hakikat menjadi warga kota ideal. Berefleksi terhadap gelombang urbanisasi yang membuat manusia superior, makmur secara finansial dalam waktu sama mengalami keterasingan.

Teknologi makin maju, terutama teknologi informasi, namun relasi antar mahluk dicekam kegelisahan akut.

Demokrasi didengungkan sebagai solusi bagi kesejahteraan dari rakyat biasa, berubah menjadi korporatokrasi yang energinya dikendalikan oleh perusahaan multinasional.

Globalisasi mulanya didamba menjadi tulang punggung saling pengertian teritori antar bangsa, malahan menciptakan ketegangan penguasaan sumber-sumber daya alam yang mencipta ancaman perang.

Seperti kata Budi Pradono, “Dua ekor anjing di kota tua seperti sebuah ratapan untuk merestorasi paras kota dengan preservasi dan konservasi secara total. Waktu paling tepat memperhatikan daerah-daerah terpencil yang ditinggalkan manusia untuk pergi kota”.

Budi Pradono membuat metafora anjing adalah simbol kesetiaan terhadap kebajikan dan nilai-nilai lama, jauh sebelum gelombang kapitalisme tiba. “Kesenjangan sosial meluas di kota-kota, diperparah ketegangan orientasi ideologi dan politik yang dipermudah justru di era teknologi informasi,” ujar Budi Pradono.

Salah satu instalasi karya Maya Manz di Milan Design Week 2017
Watak alienasi, sambung Budi, tercipta karena cita-cita yang keliru pada modernitas, kepercayaan mutlak hal-hal yang bersifat materiil. Poppy dan Brownie adalah ungkapan kehausan spiritual warga kota, yang mendamba kesetiaan atas mitra mereka sesama manusia menjadi mahluk hidup yang utuh.

Desainer ini dengan karyanya ingin mengatakan bahwa manusia masih memiliki harapan, terutama dengan kekuatan warga yang mandiri. Membangun jejaring di jagat maya, mempromosikan kesetiaan, saling menghargai dan mendamba ketulusan-ketulusan seperti dua anjing tersebut.

Di event yang sama, pada seni-seni lain, yang banyak bertebaran di kota Milan, pengunjung ekshibisi melihat para desainer independen, kelompok-kelompok inisiatif kreatif dengan produknya me-review jejaring bisnis swakelola sebagai lelaku katalis pemasaran anyar.

Demokratisasi pasar terjadi dengan revolusi teknologi informasi serta strategi memproduksi produk-produk yang dipresentasikan secara unik. Korporat besar tak mau kalah, seperti Ikea dan Amazon, menjajal produk-produknya dengan kemungkinan menjadi tren pada 2017 dengan dukungan logistik yang sangat maju dan berakar di benak konsumennya.

Tahun ini, ajang prestisius bazaar produk desain sejagat yang dilakoni 3.000 exhibitor dari berbagai negara berlokasi di beberapa tempat di Milan.

Pavilliun Indonesia yang mewakili negara dengan puluhan desainer partisipannya memamerkan karya-karya produk yang lolos seleksi kurasi Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), dengan tampil membawa detail berbasis kekayaan budaya kita, misalnya rotan, kayu, kain tenun dan batik. Sedangkan jenis produk mebel seperti meja, kursi dan sofa, serta home décor.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com