Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kanker Payudara Yana Zein

Kompas.com - 02/06/2017, 09:20 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak yang tak menyangka artis peran Yana Zein meninggal dunia pada Kamis (1/6/2017) dini hari.

Pasalnya, baru beberapa hari lalu ibu dua anak itu terlihat segar bugar dan ceria saat tiba di Jakarta usai berobat ke Guang Zhou, China.

Yana juga mengaku bahwa sel kankernya berhasil dihancurkan sehingga boleh dibilang ia sudah sembuh 75 persen.

Tinggal sedikit lagi sampai ia benar-benar bisa dinyatakan sembuh total dari kanker payudara stadium empat.

[Baca juga: Pulang Berobat dari China, Yana Zein Sebut Kankernya Tinggal 25 Persen]

Namun ternyata Yana mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat koma di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis kemarin pukul 01.05 WIB.

Awal mula publik mulai tahu tentang penyakit Yana adalah pada 2016 lalu.

Saat itu, pemain sinetron yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ini mengungkap sakitnya.

[Baca juga: Paru-paru Terisi Cairan, Kondisi Yana Zein Kembali Menurun

Pada 2015 lalu, Yana mulai merasakan ada benjolan pada payudara kirinya. Hanya saja, Yana berpikir itu hanya karena masuk angin karena benjolan tersebut tak terasa sakit.

Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya sadar bahwa si benjolan tadi ternyata semakin membesar.

Yana yang kala itu masih sibuk bermain sinetron tak terlalu khawatir sehingga hanya memilih pengobatan alternatif. Tiba-tiba, pada suatu waktu ia benjolannya seperti pecah.

Yana kemudian memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya ia dinyatakan mengidap kanker payudara.

[Baca juga: Yana Zein Sempat Sembunyikan Penyakitnya

Namun meski tahu digerogoti kanker, Yana malah tetap melanjutkan shooting sinetron yang sudah mau berakhir. Lama kelamaan, tubuh Yana semakin tak kuat, tangannya membengkak.

Ketika akhirnya Yana memilih penanganan medis, dokter memvonis kankernya sudah masuk stadium empat.

Pada akhir 2016 kondisi kesehatannya tak kunjung membaik. Sedangkan hartanya sudah habis terkuras untuk membiayai pengobatannya. Sampai-sampai dua putrinya terpaksa putus sekolah.

[Baca juga: Keuangan Terkuras untuk Pengobatan, Dua Anak Yana Zein Putus Sekolah

Penderitaan Yana tak sampai di situ saja, ia juga divonis terkena kanker kelenjar getah bening. Kanker itu bersarang pada ketiaknya.

Kemudian, pada awal 2017 kesehatan Yana kembali menurun lantaran ada cairan yang memenuhi paru-paru kanannya.

Karena itu ia kemudian menjalani kemoterapi, ia juga harus melakukan penyedotan cairan paru-paru.

[Baca juga: Wulan Guritno Kumpulkan Donasi Ratusan Juta untuk Yana Zein]

Setelah mendapatkan bantuan dari para sahabat dan rekan-rekannya sesama artis, serta ada penggalangan dana online, Yana akhirnya bisa berobat Modern Cancer Hospital Guangzhou, China.

Ia bertolak ke sana didampingi asistennya, Nita, pada 30 Januari lalu. Dua pekan kemudian, Yana mengumumkan kabar baik lewat teleconference di Menara Citicon, Jakarta Barat.

[Baca juga: 4 Bulan Dirawat karena Kanker Payudara, Yana Zein Pulang ke Indonesia]

Di China, ia menjalani pengobatan cryosurgery atau penghancuran sel kanker dengan cara menyuntukkan suhu derajat minus 160 derajat.

Lama tak terdengar kabarnya, pada Minggu (28/5/2017) lalu, Yana akhirnya pulang ke Indonesia.

Penampilannya sangat berbeda dari saat akan berangkat dulu. Ia terlihat ceria, wajahnya segar, dan mulai bisa berjalan normal.

Yana mengaku sudah sehat, meskipun masih harus kembali ke China sebulan lagi untuk menyelesaikan pengobatannya. Sebab, masih ada sisa 25 persen lagi sel kanker yang harus dimatikan.

[Baca juga: 4 Bulan Dirawat karena Kanker Payudara, Yana Zein Pulang ke Indonesia]

Yana juga tetap mengonsumsi obat-obatan dan menjalani fisioterapi karena menurut dia tangan kirinya membengkak akibat jarum infus.

Namun keesokan harinya, Senin (29/5/2017), pesinetron senior itu merasa tubuhnya lemas dan sulit bernapas. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit.

Saat itu, detak jantung Yana tak menentu sehingga harus dipasangi alat untuk mengembalikan jantungnya ke detak normal.

Sempat membaik, tiba-tiba kondisi Yana turun drastis lantaran paru-parunya kembali terisi cairan sebanyak 700 cc. 

Dokter mengambil tindakan memasang alat pacu jantung pada tubuh Yana. Namun setelah itu Yana tak sadarkan diri. B

erbagai alat medis dan obat-obatan diberikan, tetapi kesadaran Yana tak kunjung kembali. Akhirnya, pada pukul 01.05 WIB, dokter menyatakan bahwa Yana telah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com