JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak meirilis album Musim yang Baik” pada 2014, grup band Sheila on 7 memilih berkarya di jalur indie.
Artinya, band asal Yogyakarta ini tak lagi bekerja sama dengan label yang menjadi produser untuk setiap single ataupun albumnya.
Sebelumnya selama 16 tahun, Sheila on 7 berada di bawah naungan label raksasa Sony Music dan menelurkan delapan album.
Kini Sheila bersiap untuk menjalankan sendiri semuanya mulai dari proses kreatif, promosi, hingga penjualan karyanya.
Keputusan mengambil jalur indie bagi Sheila on 7 merupakan sebuah bentuk penyesuaian diri terhadap perkembangan industri.
Dulu saat Sheila mengawali kariernya sebagai band, mindset yang sudah melekat adalah rekaman itu mahal dan tidak mungkin dilakukan sendiri.
Belum lagi distribusi dan penjualan album yang nantinya juga membutuhkan dana yang tak sedikit. Oleh karenanya, saat itu musisi harus mencari label guna membiayai itu semua.
"Zaman sekarang memang lebih memungkinkan orang untuk mandiri," ujar Adam Muhammad Subarkah selaku manajemen merangkap bassist Sheila on 7 saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Awal 2018, akhirnya Sheila on 7 merilis single berjudul “Film Favorit”. Lagu ini sebagai satu langkah awal band ini mencicipi jalur independen.
“Itu pilihan sebenarnya. Pilihannya cuma dua, diurusin sendiri atau diurusin orang lain. Dan kita baru di fase mengurus diri sendiri. Mengurus diri sendiri dengan baik. Harapannya gitu,” kata Adam.
Keputusan Sheila on 7 mengambil jalur indie sempat memunculkan beberapa pertanyaan tentang kesanggupan para personel berkarya sekaligus mengatur menajemen.
“Itu hanya manajemen waktu. Toh sebenarnya alhamdulillah itu bisa diatur,” ucapnya.
Sementara untuk strategi dagang, kini Sheila on 7 memilih untuk melepaskan single satu per satu sebelum akhirnya dijadikan dalam sebuah album.
Hal ini sangat berbeda dengan Sheila yang masih ada dalam naungan label. Di mana band ini selalu langsung meluncurkan sebuah album secara utuh ke pasaran.
Untuk mengawali strategi baru ini Sheila membentuk 507 Records yang akan mempelajari bagaimana pasar menerima Sheila on 7 di setiap single.
"Kami membahas nanti 507 Records seperti apa akhirnya single itu rilis pun bahkan butuh hampir dua tahun. Tapi kami sudah tahu nih ritmenya seperti ini, nanti itu akan jadi jembatan untuk single kedua," kata Adam.
Siapa bekerja di 507 Records?
"Orang-orangnya masih kami sendiri, yuk kumpul, kami teleponin," ungkap Adam.
"Orang-orang yang ada bisa buka email, ada yang buka Twitter nunggu balasan dari media. Minta kontaknya terus ada yang interview ya interview, ada yang neleponin ya kami bahu membahu aja, itu seru kok," imbuh Duta.
Alasan itulah yang membuat Duta kadang-kadang menelepon seorang music director (MD) sebuah radio agar single mereka diputar di radio tersebut.
Baca juga : Sheila On 7: Kami Masih seperti Dulu...
Namun Sheila on 7 sadar bahwa meski kini semua dikerjakan sendiri, tetapi pihaknya juga harus membuka diri untuk tetap bekerja sama dengan pihak lain.
"Kalau mungkin nanti ada option kita kerja sama dengan orang lain lagi ya mungkin aja," jelas Adam.
"Ya kita mau dengan cara apapun pasti kita akan kerja sama. Kita mau ngurus sendiri, kan enggak mungkin juga kita bikin panggung sendiri ha ha ha," lanjutnya ditu tup dengan tawa.
Baca juga : Sheila On 7 Hanya Butuh 2 Hari untuk Rekaman Film Favorit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.