"Sebuah penampilan yang semangatnya sangat berapi-api. Tapi, memang ada satiu, chemistry di awal yang agak kaku. Maria yang bisa mencurahkan seluruhnya, Chandra masih kikuk," ucap Ari.
"Yang ini sekarang agak ruwet. Tapi, kayak dua-duanya pengin nunjukkin skill, tapi eksekusinya kayak enggak kawin," kata Maia.
Namun, posisi Maria juga aman pada babak itu.
Baca juga: Kolaborasi dengan Kotak di Indonesian Idol, Maria Dinilai Kurang Berani
Pada babak berikutnya, Spektakuler Show 7, Maria kembali menunjukkan taringnya. Ia mendapatkan lagi standing ovation dari para juri ketika membawakan "Kecewa", yang lebih dulu dikenalkan oleh BCL.
Bahkan, Ari menilai Maria menyanyi justru lebih baik daripada BCL.
"Lebih bagus dari BCL," ucap Ari.
"Lebih bagus dia daripada lo (BCL)," imbuh Maia.
Sebagai penyanyi aslinya, BCL juga melontarkan pujian untuk Maria.
"Kamu buktikan bisa nyanyi dengan rasa tapi juga pakai teknik yang gila-gilaan," ucap Bunga.
Pada Spektakuler Show 8, Maria Simorangkir lanjut melanggan standing ovation dari para juri. Kali itu ia melantunkan "Cinta di Ujung Jalan", yang sudah dipopulerkan oleh Agnez Mo.
"Maria, aku tadi agak khawatir, karena semua nyanyinya bagus-bagus. Minggu lalu luar biasa, minggu ini enggak kalah luar biasa," ujar Judika.
Meski Maia juga memuji Maria, menurut ia Maria tidak memiliki aura bintang.
"You have a beautiful voice yang super-super bagus. Kalau dibilang suara festival, ya. Kalau mau cari penyanyi yang punya suara bagus, Maria punya. Tapi, kamu enggak punya aura star. Star itu kamu mesti PR (pekerjaan rumah) lagi," tuturnya.
Pada babak tersebut pula, untuk kali pertama Maria berada di posisi tiga terbawah bersama Glenn Samuel dan Marion Jola. Namun, ia tetap aman dan Glenn yang harus mengakhiri perjalanannya.
Dengan lagu "Never Enough", yang aslinya dinyanyikan oleh Lorren Allred, Maria Simorangkir kembali panen pujian dan mendapat standing ovation dari para juri pada babak Spektakuler Show 9.