Dari keterangan awal, menurut polisi, Dhawiya bersama kakak-kakak dan pacarnya patungan untuk membeli sabu.
Masing-masing menyumbang Rp 200.000. Setelah terkumpul Rp 800.000, uang itu kemudian dibawa oleh Muhammad untuk membeli sabu.
"Mau kami dalami karena keterangannya berubah-ubah. Tapi yang jelas proses pembelian barang ini mereka titipkan ke M untuk mencari barangnya," kata Kasubdit 1 Detreserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak.
Ia mengatakan, untuk sementara pengakuan dari para tersangka adalah sabu tersebut dipakai hanya untuk kesenangan pribadi.
Kepada polisi, Dhawiya mengaku mendapatkan sabu dari seorang pria berinisial P yang merupakan mantan supir Dhawiya saat masih aktif berkarier sebagai entertainer di manajemennya terdahulu.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, dulunya yang bersangkutan (P) adalah sopir di manajemen artis Dhawiya," ujar Calvin di Mapolda Metro Jaya, Kamis (22/2/2018).
Masih berdasarkan pemeriksaan, penyidik memperoleh fakta bahwa Dhawiya sudah mengonsumsi narkotika sejak 2010.
"Mbak Dhawiya sudah menggunakan narkotika sejak 2010," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan hal itu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
Selain itu, kekasih Dhawiya, Muhammad, juga pengguna lama sabu yang mengonsumsi narkoba kali pertama pada 2008. Kemudian kakak Dhawiya, Syehan, menjadi pemakai narkoba sejak 2005.
"Sampai sekarang, intervalnya juga bervariasi. Dari 2005 ada, 2008 ada. Itu menggunakam semua," kata Argo.
Keinginan besar untuk memiliki tubuh langsing ternyata menjadi alasan utama ia mengonsumsi narkoba jenis sabu sejak delapan tahun yang lalu.
"Dia (Dhawiya) bilang awalnya itu dia terobsesi untuk buat kurus, cuma itu awalnya," kata kakak Dhawiya, Fitria Sukaesih, dalam wawancara di Studio TransTV, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (26/3/2018).
Meski adiknya secara sadar menggunakan sabu, Fitria merasa Dhawiya tetaplah korban dari barang haram itu sehingga membutuhkan rehabilitasi.
"Dhawiyah juga korban, ini bukan maunya dia untuk seperti itu. Di kehidupan ini dengan segala tipu dayanya harus bisa disikapi dengan baik. Kami semua pasti sedih kenapa ini bisa terjadi," ucap Fitria.
Elvy yang berada di sampingnya, menimpali bahwa ia sudah menasihati Dhawiya tentang itu saat menjenguk putrinya di tahanan Ditres Narkoba Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
"Aku bilang masih banyak jalan yang lain. Ya banyak sekali memang kita lihat korban narkoba itu enggak muda, enggak tua, bisa menimpa siapa aja, yang sakit semua, yang jadi korban semoga bisa direhab," kata Elvy.