Mendengar penjelasan dari Inosentius, Anang pun kembali menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang yang menyusun draf RUU Permusikan itu.
Ia adalah orang yang menginisiasi RUU Permusikan setelah mendapat banyak aspirasi dari para musisi dan pelaku musik Tanah Air.
"Jadi bukan saya kan yang bikin (susun) (rancangan) UU?" sahut Anang.
"Ada timnya yang buat (naskah draf RUU)," timpal Inosentius.
Namun suasana masih belum mereda, sebagaian hadirin masih ingin mendapatkan penjelasan lebih lengkap.
Akhirnya, Anang mempersilakan Agus Sardjono untuk memberi penjelasan berkait draf RUU Permusikan.
Agus Sardjono merupakan seorang profesor dan Guru Besar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
"Tunggu sebentar. Kalau gitu saya ingin persilakan juga bagian dari kita yang punya concern yang sama (industri musik). Dia adalah salah satu guru besar hukum di UI" ungkap Anang.
Dengan segera, Agus memberi penjelasan atas polemik yang terjadi dalam menyikapi draf RUU Permusikan.
Agus mengaku sering mendapat pertanyaan serta keluhan terhadap industri musik Tanah Air yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja.
"Jadi yang belum ada apa? Saya menangkap ada hal penting yang belum sepenuhnya diatur (dalam Undang Undang Hak Cipta), yaitu hal-hal yang menyangkut tata kelola.
"Tata kelola itu berkaitan dengan banyak hal, salah satunya adalah bagaimana musisi yang hidup dari karyanya bisa sejahtera. Saya rasa yang lebih pas untuk diatur adalah megelola ekosistem musik," sambungnya.
Menutup diskusi tersebut, penyanyi Glenn Fredly menegaskan kepada para pelaku musik agar RUU Permusikan ini bisa dijadikan pandangan baru dalam menata industri musik di Indonesia.
Bagi Glenn, tak ada masalah andaikata para musisi menolak RUU Permusikan, namun dia berharap para musisi juga memikirkan solusi atas permasalahan yang ada.
"Kalau peduli sama industri (musik) ini, ini autokritik buat kita. Gue bilang sama Jerinx (drummer Superman Is Dead) untuk silakan menolak," ucap Glenn.
"Sekarang gini, banyak teman yang bicara soal HAM dan isu sosial, tapi siapa yang ngomongin rumahnya (industri musik) sendiri. Soalnya jarang ada yang mau lakukan itu. Makanya gue meghargai pendapat teman-teman," sambungnya.
Hingga saat ini, draf RUU Permusikan masih menuai pro dan kontra, hingga diskusi selesai, belum ada titik temu akan seperti apa kelanjutan RUU ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.